Jakarta (ANTARA News) - Perusahaan pembiayaan kepemilikan mobil PT Astra Sedaya Finance (ASF) menerbitkan obligasi senilai Rp1 trilliun untuk modal kerja pembiayaan kredit mobil yang ditargetkan mencapai Rp10 triliun. "Dana hasil penerbitan obligasi senilai Rp1 triliun merupakan 15 persen dari dana pembiayaan perseroan yang mencapai Rp10 triliun di 2008," ujar CEO ASF, Benny Tjoeng, di Jakarta, Rabu. Dijelaskannya obligasi tersebut adalah obligasi IX yang diterbitkan dalam enam seri dengan tingkat bunga tetap, sementara jangka waktunya berkisar 370 hari hingga 3,5 tahun. Obligasi ini mendapatkan peringkat iAA minus (stable outlook) dari lembaga pemeringkat Pefindo. Perseroan menunjuk Indopremier Securities, DBS Vickers Securities Indonesia, dan Mandiri Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi. Direktur DBS Vickers Securities Indonesia Rusmin Kasim menyatakan tingkat bunga obligasi tersebut cukup kompetitif. Seri A dengan jangka waktu 370 hari kupon bunganya 8,47-9,075 persen. Seri B berjangka waktu 18 Bulan bunganya 8,625-9,125 persen. Seri C yang jatuh tempo 24 Bulan kupon bunganya 9,125-9,625 persen. Untuk seri D yang berjangka waktu 30 bulan tingkat bunganya 9,375-9,875 persen. Seri E yang jangka waktunya 36 Bulan bunganya 9,525-10,125 persen, serta Seri F dengan jangkawaktu 42 bulan bunganya 9,7-10,3 persen. "Book Building" dilaksanakan pada 23 Januari hingga 11 Februari, dengan masa penawaran 27-29 Februari dan pencatatan di BEI 6 Maret 2008. Benny optimis obligasi tersebut akan terserap pasar, meskipun di tingkat global The Fed menurunkan suku bunga 75 basis poin hingga menjadi 3,5 persen. "Kenapa kita tetap optimis, karena kupon yang kita berikan tetap. Jadi kalau BI Rate diturunkan menyusul penurunan suku bunga The Fed pun kita tetap bisa mempertahankan tingkat suku bunga kita," ujarnya. Sementara itu Chief Financial Officer ASF Iwan Hadiantoro menyatakan target pembiayaan ASF pada 2008 mencapai Rp10 trilliun, atau tumbuh 30 persen dari 2007. Sementara pada 2007, ASF telah melakukan pembiayaan pada 69.387 unit kendaraan dengan total nilai Rp7,8 trilliun. Nilai tersebut tumbuh 37 persen dibandingkan tahun 2006. Ia menjelaskan, berdasarkan asumsi pertumbuhan industri yang akan mencapai 500 ribu mobil baru, dibandingkan 2007 yang mencapai 434 ribu unit. Astra yang memiliki pangsa pasar lebih dari 50 persen diasumsikan menjual 260 ribu unit di tahun 2008. Naik dibandingkan tahun lalu sebanyak 223 unit. "Sehingga untuk ASF, dari target pembiayaan tahun ini senilai Rp10 triliun, kira-kira setara dengan 100 ribu kendaraan," tambahnya. (*)

Copyright © ANTARA 2008