Makassar (ANTARA News) - Pemerintah tahun ini mengalokasikan Rp8,7 triliun untuk mensubsidi pengadaan pupuk urea dan bantuan langsung kepada para petani di Indonesia. Dana subsidi itu naik 15 persen dari anggaran tahun sebelumnya Rp7,9 triliun, kata Dirjen Tanaman Pangan Departemen Pertanian, Sutanto Alimuso di Makassar, Rabu. Khusus untuk Sulawesi Selatan, sebagai salah satu provinsi kantong pangan penting di Indonesia, pemerintah akan menyalurkan pupuk bersubsidi sebanyak 242.000 ton. Menurut Dirjen, pemakaian pupuk oleh petani Sulsel pada tahn 2007 melampaui aloaksi yang diberikan pemerintah yang berarti terjadi peningkatan areal lahan pertanaman dan intensifikasi lahan untuk peningkatan produksi. Tahun 2007, jatah pupuk urea untuk provinsi Sulsel yang setiap tahun mengalami surplus beras 1,2 juta ton tercatat 235.800 ton sementara pemakaian pupuk untuk lahan panen seluas 775.609 hektar sebanyak 244.000 ton. Terkait adanya kelangkaan pupuk di beberapa daerah, Sutanto membeanrkan hal itu. Penyebabnya bukan karena pasokan pupuk dari PT. Pupuk Kaltim yang berkurang tetapi jatah yang diberikan kepada setiap provinsi yang sudah ditentukan berdasarkan SK Mentan. "Kalau jatahnya sudah habis dipakai karena lahan sawah bertambah setiap tahun berarti perlu ada penambahan pupuk supaya petani tidak `menjerit` dengan harga yang tinggi karena stok yang berkurang," ujarnya. Pemerintah menetapkan harga pupuk urea bersubsidi sebesar Rp60.000 per zak (25 kligram). Ia juga menyebutkan bahwa pemerintah juga selalu menyiapkan cadangan pupuk urea, ZA, SP36 dan lainnya yang sewaktu-waktu dapat didistribusikan kepada daerah yang kekurangan pupuk guna mencegah terjadinya lonjakan harga. "Tahun lalu kita lakukan relokasi pupuk pada beberapa daerah untuk memenuhi kenutuhan daerah yang mengalami kekurangan pupuk," ujarnya. Ia meminta kepada daerah yang stok pupuknya sudah habis untuk meminta ke pusat dengan melampirkan data kebutuhan pupuk yang direncanakan petani bukan data dari pemerintah kabupaten. Kadis Tanaman Pangan dan Hortikultura Sulsel, Lutfi Halide mengatakan, kekurangan pupuk urea di Sulsel hanya sekitar 8.000 ton namun dapat diatasi dengan meminta cadangan pupuk ke pusat. "Kelangkaan pupuk hanya berselang dua pekan pada akhir tahun 2007 lalu dan sudah teratasi," katanya.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008