Dubai (ANTARA) - Arab Saudi berkomitmen menyediakan pasokan minyak yang andal ke pasar-pasar dunia dan telah meningkatkan kesiapan untuk menghadapi setiap ancaman menyusul serangan-serangan atas kapal-kapal pengangkut minyak di Teluk pada Kamis, kata Menteri Energi Khalid al-Falih.

Falih mengutuk serangan-serangan tersebut terhadap kapal-kapal tanker - salah satu di antaranya membawa methanol dari Arab Saudi -- di Teluk Oman, yang menyusul satu serangan bulan lalu terhadap empat kapal, termasuk dua kapal tanker minyak Saudi, di luar perairan wilayah Uni Emirat Arab.

"Arab Saudi akan mengambil langkah-langkah yang dirasa perlu untuk melindungi pelabuhan-pelabuhan dan perairan wilayahnya, menyerukan komunitas internasional untuk bekerja sama dengan Kerajaan itu, dan mengambil tanggung jawab guna melindungi keselamatan navigasi maritim dunia," kata Falih dalam satu pernyataan.

Menurut dia, kementerian energi negara pengekspor minyak terbesar dunia itu dan Aramco, perusahaan minyak raksasa negara tersebut, telah meningkatkan level kesiapan untuk menghadapi "aksi teroris agresif" dan menegaskan kembali komitmen kerajaan sebagai pemasokan andal minyak ke pasar-pasar internasional, kantor berita Saudi SPA melaporkan.

Para pejabat Amerika dan Saudi telah menyalahkan Iran atas sabotase tanker-tanker pada 12 Mei di luar pusat gudang Fujairah di UAE yang terletak di luar Selat Hormuz. Teheran membantah tuduhan tersebut.

'Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo mengatakan AS sudah menilai, berdasarkan informasi intelijen, jenis senjata yang digunakan dan kemampuan yang diperlukan, bahwa Iran bertanggung jawab atas serangan-serangan Kamis terhadap tanker-tanker di Teluk Oman.

Sumber: Reuters

Baca juga: Wall Street naik karena minyak melonjak setelah serangan kapal tanker

Baca juga: Harga minyak melonjak setelah serangan kapal tanker di dekat Iran

Baca juga: Tim penyelamat Iran evakuasi 44 kru dari dua tanker di Teluk Oman

Penerjemah: Mohamad Anthoni
Editor: Gusti Nur Cahya Aryani
Copyright © ANTARA 2019