Jakarta (ANTARA News) - Organisasi Buruh Internasional (ILO) memperkirakan, pengangguran global dapat bertambah lima juta orang akibat guncangan ekonomi global yang mencakup antara lain kekisruhan pasar kredit dan meningkatnya harga minyak dunia. Menurut siaran pers dari ILO yang diterima ANTARA News di Jakarta, Jumat, prediksi tersebut terungkap dalam hasil laporan tahunan Tren Penempatan Kerja Global (GET) ILO pada 2008. Direktur Jenderal ILO Juan Somavia mengatakan, meski pertumbuhan global menghasilkan jutaan lapangan kerja baru setiap tahun, tetapi tingkat pengangguran tetap tinggi dan dapat beranjak ke suatu tingkatan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Selain itu, lanjut Somavia, meski jumlah orang yang bekerja lebih banyak dari tahun sebelumnya, tetapi bukan berarti pekerjaan yang dimiliki adalah pekerjaan yang layak. Laporan ILO juga menyorot fenomena penurunan laju pertumbuhan ekonomi di negara maju yang juga berimplikasi pada kekisruhan pasar kredit dan meningkatnya harga minyak dunia. ILO memaparkan, pada tahun 2007 pertumbuhan ekonomi global sebanyak 5,2 persen meningkatkan 45 juta lapangan kerja baru. Secara keseluruhan, sekitar tiga miliar orang atau 61,7 persen dari populasi dunia yang berada dalam usia produktif memiliki pekerjaan. Dari sekitar tiga miliar orang tersebut, ILO mengemukakan, 16,4 persennya atau 487 juta pekerja, berpenghasilan di bawah satu dolar AS per hari. Sementara itu, tingkat pengangguran global relatif tidak berubah yaitu sekitar enam persen, atau meningkat sedikit dari 187,0 juta orang pada tahun 2006 menjadi 189,9 juta orang pada tahun 2007. Laporan itu juga mengutarakan, sektor jasa terus meningkat sepanjang 2007 sehingga melewati pertanian sebagai sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja. Kini, sektor jasa menyerap 42,7 persen tenaga kerja global, sedangkan sektor pertanian dan industrial masing-masing menyerap 34,9 dan 22,4 persen. Mengenai tren antarkawasan, ILO menemukan bahwa kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara masih menjadi kawasan yang memiliki tingkat pengangguran tertinggi pada tahun 2007, yaitu 11,8 dan 10,9 persen.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008