Teheran (ANTARA News)- Iran menerima kirim yang ketujuh bahan bakar nuklir dari Rusia, Sabtu untuk pusat listrik tenaga nuklir Republik Islam itu, tinggal satu pengapalan lagi untuk melengkapi pengiriman itu, kata kantor berita IRNA. Rusia menyerahkan pengiriman pertama batangan bahan bakar uranium ke Iran 17 Desember dan mendesak Teheran menghentikan program untuk membuat bahan bakarnya sendiri, sesuatu yang Teheran tolak lakukan. "Rusia menyerahkan kiriman ketujuh bahan bakar atom untuk pusat listrik tenaga nuklir ke Iran dan diterima di pabrik itu Sabtu," kata IRNA. Iran, yang kini menerima sekitar 77 ton dari seluruh 82 ton bahan bakar nuklir, mengatakan pihaknya juga ingin membuat sendiri bahan bakar nukrlirnya sehingga dapat menjamin pasokannya di masa mendatang. Para pejabat mengatakan pengiriman kedelapan juga akan segera dilakukan . Negara-negara Barat mencurigai aktivitas-aktivitas pengayaan uranium Iran bertujuan untuk membuat senjata-senjata nuklir. Iran, pengekspor minyak mentah terbesar keempat dunia, mengatakan program nuklirnya adalah untuk tenaga listrik. Negara-negara besar dunia, Selasa menyusun sanksi-sanksi ketiga terhadap Iran yang menyerukan larangan perjalanan dan pembekuan asset-asset bagi para pejabat tertentu Iran dan mewaspadai semua bank di negara itu. Para diplomat mengatakan rancangan resolusi itu disetujui Inggris, Prancis, Jerman, AS, Rusia dan China tidak memuat tindakan-tindakan ekonomi yang diusulkan Washington. Rusia dan China, dua mitra dagang Iran, menentang keras sanksi-sanksi keras sejak sebuah laporan intelijen AS bulan lalu mengatakan Iran telah menghentikan program nuklirnya tahun 2003. Kendatipun beberapa tindakan dalam resolusi sanksi-sanksi yang diusulkan itu telah diperlunak untuk memenuhi tuntutan-tuntutan Rusia dan China, para diplomat Uni Eropa dan AS mengatakan rencana itu adalah satu langkah dalam perluasan sanksi secara bertahap terhadap Iran jika Teheran tetap membangkang. Rusia mengatakan pusat listrik tenaga nuklir Bushehr sedang dibangun dibawah pengawasan Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA), satu badan pengawas nuklir PBB. Teheran mengatakan pusat listrik tenaga nuklir Bushehr di pantai Teluk, Iran barat daya akan mulai beroperasi pertengahan tahun 2008. Iran, yang memiliki cadangan gas dan minyak terbesar kedua dunia, masing-masing , mengatakan tujuannya untuk membangun pusat listrik tenaga nuklir dengan kapasitas 20.000 megawatt itu adalah untuk memenuhi permintaan akan listrik yang terus meningkat, demikian Reuters.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008