Yogyakarta (ANTARA News) - Bandara Adi Sutjipto, Yogyakarta, disiapkan sebagai bandara alternatif untuk pendaratan dan parkir pesawat, menyusul kritisnya kondisi mantan Presiden Soeharto, Minggu pagi. "Jika terjadi sesuatu yang paling buruk terhadap Pak Harto, Bandara Adi Sutjipto akan menjadi bandara alternatif setelah Bandara Adi Sumarmo, Solo," kata Asisten Manajer Pelayanan PT Angkasa Pura I Cabang Bandara Adi Sutjipto, Hanad Prayitno. Dikatakannya, saat ini Bandara Adi SDutjipto menyisakan dua `space` untuk parkir pesawat, khususnya pesawat tamu kenegaraan yang bermalam. "Parkir pesawat di apron selama ini rata-rata enam pesawat, sehingga hanya menyisakan dua `space` itu saja," katanya. Untuk area sipil memang hanya tersisa dua `space` itu, tetapi untuk area militer di Pangkalan TNI-AU Adi Sutjipto mungkin masih ada `space` parkir pesawat, katanya. "Kalau memang kedatangan pesawat tidak bisa tertampung di Bandara Adi Sumarmo, maka akan dialihkan ke Bandara Adi Sutjipto termasuk pendaratannya," kata dia. Namun kemungkinan juga Bandara Adi Sumarmo memiliki `space` parkir yang lebih luas karena angkutan haji sudah berakhir. "Mungkin juga parkir di Bandara Adi Surmarmo mencukupi untuk parkir pesawat tamu kenagaraan jika terjadi sesuatu pada Pak Harto," katanya. Menyinggung pengamanan di Bandara Adi Sutjipto, ia mengatakan saat ini masih standar yang melibatkan TNI AU dan Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). (*)

Copyright © ANTARA 2008