Jakarta (ANTARA News) - Polandia ingin meningkatkan hubungan strategis dengan Indonesia, bersama pemain-pemain utama di Asia Pasifik, seperti China, India dan Jepang, kata Presiden Polandia Lech Kaczynski. Menurut Dubes RI untuk Polandia, Hazairin Pohan, dalam siaran pers yang diterima Antara di Jakarta, Senin, pernyataan Kaczynski disampaikan oleh Kantor Kepresidenan terkait dengan pertemuan awal tahun dengan para diplomat. Presiden Polandia setiap Januari merayakan tahun baru bersama para diplomat yang diakreditasikan ke Polandia, sekaligus menyampaikan penilaian terhadap perkembangan hubungan luar negeri dan prioritas kebijakan dalam tahun 2008. "Kami sangat berhasrat untuk meningkatkan hubungan dan kerja sama terbaik di bidang politik maupun ekonomi dengan Indonesia. Peningkatan kerja sama itu akan dilakukan melalui saluran bilateral maupun dalam kerangka kedudukan Polandia sebagai anggota Uni Eropa," katanya. Lech Kaczynski mencatat secara khusus pertumbuhan yang sangat dinamis dalam tahun 2007 di Indonesia, Malaysia dan Singapura. Dalam pernyataan itu, Presiden Kaczynski juga mengindikasikan signal positif untuk perbaikan hubungannya dengan Rusia dan Belarus, dan dukungan terhadap perdamaian di Timur Tengah. Dubes Hazairin Pohan mengatakan pihaknya menyambut gembira pernyataan Presiden Kaczynski yang mempunyai komitmen kuat untuk peningkatan hubungan dan kerja sama bilateral dengan Indonesia. Menurut dubes, pernyataan Presiden Polandia tersebut senada dengan pembicaraan PM Donald Tusk dengan Ketua DPR RI Agung Laksono, pada saat kunjungan-resmi DPR di Warsawa pada bulan Desember 2007 yang lalu. Kedua pihak sepakat untuk mengembangkan hubungan dan kerjasama bilateral ke tingkat strategis, mengingat kedudukan dan peran menonjol kedua negara di kawasan masing-masing. Polandia dengan jumlah penduduk hampir 40 juta sejak masuk anggota Uni Eropa pada tahun 2004 memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi rata-rata 6 persen setiap tahun. Untuk peningkatan hubungan strategis itu pula, Ketua DPR menyatakan akan mengusulkan kepada Presiden RI untuk berkunjung ke Polandia dalam tahun 2008. Expo Terbesar Ketua DPR menjelaskan kepada PM Donald Tusk, sebagai langkah awal ke arah hubungan strategis Indonesia akan menyelenggarakan Expo terbesar di Eropa pada areal seluas 12 ribu m2, di Warsawa pada 7-10 Mei 2007. Expo tersebut diharapkan akan menjembatani hubungan ekonomi antara pengusaha, investor dan pelaku wisata Indonesia dan Eropa, di mana Polandia berfungsi sebagai entry-point. Angka perdagangan RI dengan Polandia setiap tahunnya tercatat dan mencapai sekitar 600 juta dolar AS, dengan surplus dua kali lipat di pihak Indonesia. Untuk tahun 2007 yang lalu, Indonesia mengekspor barang-barang senilai 450 juta dolar, sementara impor dari Polandia juga meningkat dan mencapai 150 juta dolar. Dubes Pohan optimis angka perdagangan tersebut dalam waktu dekat akan meningkat menjadi 1 miliar dolar, dengan intensitas kerja sama di bidang investasi dan bidang-bidang ekonomi lainnya, termasuk ketenagakerjaan. Dia menjelaskan, pihaknya sedang menjajagi untuk pemasokan TKI terlatih dan semi-terlatih di Polandia guna mengisi kekosongan karena hampir dua juta warganya pergi bekerja di sejumlah negara-negara Uni Eropa seperti Inggris, Irlandia, dan Jerman. Dubes Pohan menggarisbawahi arti penting kerjasama industri strategis dengan Polandia yang menjadi negara kedua terpenting setelah Rusia bagi Indonesia. Dalam empat tahun terakhir antara kedua negara telah ditandatangani persetujuan kerja sama keuangan senilai 405 juta dolar guna pembiayaan pengadaan sejumlah kapal patroli, helikopter, pesawat skytruck, rudal dan berbagai peralatan pertahanan dan keamanan lainnya. "Dalam pertemuan Ketua DPR dengan PM Tusk, Menlu Sikorski dan kalangan parlemen, Polandia menjanjikan alih-teknologi dan know-how serta skema dukungan pendanaannya," jelas Pohan. Menurutnya, kerja sama industri strategis ini sangat potensial, karena Indonesia telah memiliki basis industri strategis yang kuat. Untuk itu, dewasa ini kedua negara sedang merundingkan skema kerja sama produksi di bidang radar, helikopter, dan kapal patroli, di mana Polandia memiliki keseluruhan teknologi dan kesediaan berbagi dengan Indonesia. (*)

Copyright © ANTARA 2008