Karanganyar (ANTARA News) - Makam mantan Presiden Soeharto di Astana Giribangun, Karanganyar, Jawa Tengah baru akan dikijing atau dibuatkan bangunan permanen di atas pusara, setelah tiga tahun sejak almarhum dikebumikan Senin (28/1). Kepala Pengelola Makam Astana Giribangun Sukirno ketika ditemui hari Selasa mengatakan, pengijingan makam tidak akan dilakukan dalam waktu dekat ini, tetapi tiga tahun mendatang karena dulu almarhuman Ibu Tien juga seperti itu. "Dulu makam Ibu (istri Pak Harto) juga dikijing setelah tiga tahun dimakamkan (tahun 1996, red)," katanya. Di dalam kompleks makam utama terdapat lima makam, yakni ibu dan bapak Ibu Tien, kakak perempuan Ibu Tien, Ibu Tien, dan Pak Harto. Empat makam tersebut sudah dikijing dengan balutan batu marmer warna krem, sedangkan makam Pak Harto masih ditimbuni pasir. Bau wangi melati dan mawar masih sangat terasa di dalam makam setelah prosesi pemakaman Pak Harto selesai dilakukan Senin siang. Makam Pak Harto dinaungi payung dan di atasnya terdapat kendi. Sehari selesai pemakaman Pak Harto, Astana Giribangun, Selasa pagi dibuka untuk umum. Begitu pintu gerbang dibuka, masyarakat umum langsung menuju makam utama. Pengelola makam memberi kesempatan masyarakat memasuki makam utama untuk mendoakan mantan penguasa Orde Baru itu. Pengelola makam juga menyediakan bunga melati dan mawar merah untuk ditaburkan. Meskipun pengelola makam sebelumnya tidak mengumumkan membuka Astana Giribangun pada Selasa, para peziarah sejak pagi terus berdatangan ke makam.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008