Jakarta (ANTARA News) - Penetapan Gubernur Bank Indonesia (BI) Burhanuddin Abdullah sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak berpengaruh negatif terhadap kegiatan di pasar uang maupun pasar saham. "Kegiatan usaha di pasar uang dan pasar saham tetap lancar, bahkan rupiah cenderung menguat terhadap dolar AS, meski ada isu negatif pasar," kata pengamat keuangan, Edwin Sinaga di Jakarta, Selasa. Di samping itu, katanya, di pasar modal transaksi saham masih tetap aktif seperti hari-hari sebelumnya. Menurut dia, semua orang harus profesional menanggapi masalah ini, jangan membuat asumsi-asumsi yang bukan-bukan yang membuat pasar lesu. "Kami harapkan semua orang tetap profesional dan menanggapi masalah dengan baik," kata Edwin yang juga menjadi Diorektur Finance Corpindo. Di pasar uang Jakarta, posisi rupiah masih di level Rp9.300 per dolar AS sama hari sebelumnya. Sedangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) hingga pukul 15.30 pergerakan saham masih menguat sekitar 0,8 persen menjadi 2.601,45 dengan volume transaksi di atas 2,9 miliar saham. KPK telah menetapkan Burhanuddin Abdullah sebagai tersangka kasus aliran dana BI ke DPR dan aparat hukum, bersama Direktur hukum BI Oey Hoeng Tiong dan mantan Kepala Biro Komunikasi BI Rusli Simanjuntak. Jurubicara KPK Johan Budi mengatakan, KPK telah menetapkan ketiga pejabat BI sebagai tersangka, setelah audit BPK menunjukkan adanya aliran dana ke anggota dewan sebesar Rp31,5 miliar. Dana yang diberikan anggota Dewan itu berasal dari Yayasan Pengembangan Perbankan Indonesia (YPPI) milik BI yang berasal dari pungutan liar yang dilakukan bank sentral terhadap perbankan.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008