Bandarlampung (ANTARA News) - Kereta Api Batubara Rangkaian Panjang (KA Babaranjang) anjlok di Kampung Kebon Kelapa, Kelurahan Way Lunik, Teluk Betung Selatan, Kota Bandarlampung, Rabu, sekitar pukul 14.55 WIB, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kecelakan tersebut, namun dua orang dikhabarkan mengalami luka-luka. Kapoltabes Bandarlampung, Kombes Pol Syauqie Akhmad, mengatakan, di lokasi anjloknya KA itu, korban hanya mengalami luka ringan di bagian wajah terkena percikan batu di areal sekitar rel tempat terjadinya kecelakan tersebut. Menurutnya kedua korban tersebut berusia sekitar tujuh dan sembilan tahun, sempat dirawat di Rumah Sakit Bumi waras dan kini telah diperbolehkan pulang. KA Babaranjang tersebut terdiri atas 40 gerbong berisi batubara dari Bukit Asam, Sumatera Selatan menuju pelabuhan batu bara Tarahan Kota Bandarlampung, namun di kilometer 4 mengalami musibah kecelakaan. "Dua gerbong paling belakang keluar dari lintasan rel dan sempat terseret sejauh 300 meter," katanya. Ia mengungkapkan pihaknya bersama tim ahli dari PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) masih menyelidiki kasus kecelakaan yang menyebabkan dua orang mengalami luka ringan tersebut. Polisi juga memasang garis polisi pada dua gerbong KA babaranjang tersebut hingga penyelidikan kasus kecelakan itu selesai. Kapoltabes menambahkan, peristiwa kecelakaan KA anjlok telah dua kali terjadi dalam dua bulan terakhir ini di lokasi yang hampir sama. Sebelumnya KA pengangkut bubur kertas (pulp) juga mengalami kecelakan yang sama tidak jauh dari lokasi kecelakaan KA Babaranjang. Karena itu polisi akan menyelidiki penyebab terjadinya kecelakaan KA tersebut semaksimal mungkin. Sementara itu, Kepala PT KAI Subdivre III.2 Tanjungkarang, Mawardi mengatakan, belum mengetahui secara persis penyebab kecelakan KA pengangkut batubara itu. "PT KAI masih melakukan penyelidikan atas musibah ini," katanya menerangkan. Ia menjelaskan pula bahwa evakuasi dua gerbong KA yang anjlok itu memakan waktu sekitar 6-7 jam.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008