Jakarta (ANTARA News) - Enam saham baru mencakup saham Bank Negara Indonesia (BBNI) dan Unilever Indonesia (UNVR) kini masuk dalam kelompok 45 saham likuid yang dinamakan indeks LQ-45 untuk periode Februari sampai Juli 2008. Dalam keterangan persnya di Jakarta Jumat, Kadiv Perdagangan Bursa Efek Indonesia Supandi dan Kadiv Riset dan Pengembangan Produk, Kandi Sofia S Dahlan mengatakan, enam saham itu masuk indeks LQ-45 berdasarkan tolok ukur likuiditas dan kapitalisasi pasar di BEI. Empat saham baru lain yang masuk kelompok likuid enam bulan ke depan itu meliputi saham Sentul City (BKSL), Charoen Pokphand Indonesia (CPIN), Mobile-8 Telecom (FREN), dan Tunas Baru Lampung (TBLA). Anggota indeks LQ-45, selain enam saham tersebut, yaitu Astra Agro Lestari (AALI), Adhi Karya (ADHI), Aneka Tambang (ANTM), Astra Internasional (ASII), Bank Central Asia (BBCA), Bank Rakyat Indonesia (BBRI), Bank Danamon Indonesia (BDMN), Bhakti Investama (BHIT), Berlian Laju Tanker (BLTA). Selanjutnya Bank Mandiri (BMRI), Global Mediacom (BMTR), Bakrie & Brothers (BNBR), Bank Niaga (BNGA), Bank Internasional Indonesia (BNII), Barito Pacific (BRPT), Bakrie Telecom (BTEL), Bumi Resources (BUMI), Central Proteinaprima (CPRO), Ciputra Development (CTRA), Bakrieland Development (ELTY), Energi Mega Persada (ENRG), International Nickel Indonesia (INCO), Indofood Sukses Makmur (INDF). Begitu pula halnya Indah Kiat Pulp & Paper (INKP), Indosat (ISAT), Kawasan Industri Jababeka (KIJA), Kalbe Farma (KLBF), Medco Energi Internasional (MEDC), Perusahaan Gas Negara (PGAS), Panin Life (PNLF), Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA), Holcim Indonesia (SMCB), Sumalindo Lestari Jaya (SULI), Timah (TINS), Telkom (TLKM), Total Bangun Persada (TOTL), Truba Alam Manunggal Engineering (TRUB), Bakrie Sumatra Plantation (UNSP), dan United Tractors (UNTR).(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008