New York (ANTARA) - Kurs dolar AS melemah terhadap sejumlah mata uang utamanya pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), setelah bank sentral AS, Federal Reserve AS, mengisyaratkan kemungkinan penurunan suku bunga di sisa waktu tahun ini.

Federal Reserve AS pada Rabu (19/6/2019) mempertahankan kisaran target untuk suku bunga federal fund (FFR) tidak berubah pada 2,25 persen hingga 2,5 persen, dan membuka pintu untuk menurunkan suku bunga di waktu mendatang, mengutip meningkatnya ketidakpastian ekonomi.

"Mengingat ketidakpastian ini dan tekanan inflasi yang lemah, Komite akan memonitor dengan seksama implikasi informasi yang masuk bagi prospek ekonomi dan akan bertindak sewajarnya untuk mempertahankan ekspansi," kata komite pembuat kebijakan The Fed, menghilangkan komitmennya untuk menjadi " sabar "dalam pernyataan kebijakannya.

Pernyataan itu muncul ketika para pelaku pasar menilai kemungkinan yang sangat tinggi bahwa The Fed akan memangkas suku bunga acuan dalam waktu dekat.

Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,52 persen menjadi 96,6274 pada akhir perdagangan.

Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,1292 dolar AS dari 1,1244 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,2699 dolar AS dari 1,2666 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia naik menjadi 0,6923 dolar AS dari 0,6889 dolar AS.

Dolar AS dibeli 107,27 yen Jepang, lebih rendah dari 107,97 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9806 franc Swiss dari 0,9922 franc Swiss, dan turun menjadi 1,3191 dolar Kanada dari 1,3292 dolar Kanada.

Baca juga: Dolar melemah di tengah keputusan suku bunga Bank Sentral AS
Baca juga: Dolar AS sedikit menguat di tengah pertemuan The Fed

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019