"Harapannya untuk sama-sama menghargai dan menghormati demokrasi, jadi harus berkompetisi secara sehat. Kalah menang kan biasa, yang penting berkompetisi secara baik," ujar pria yang kini menjabat Wakil Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) itu saat ditemui di Jakarta, Jumat.
Mantan pemilik klub sepak bola Sriwijaya FC ini pada Jumat sore mendatangi KONI pusat untuk menyerahkan berkas pendaftaran calon ketua umum KONI periode 2019-2023 dan sudah diterima oleh Ketua tim Penjaringan Calon Ketum KONI Amir Karyatin.
Dalam kesempatan itu ia juga menyatakan sudah mendapat dukungan dari sebanyak 34 anggota KONI Pusat, namun enggan merinci KONI provinsi atau cabang olahraga mana yang bersedia memberikan dukungan.
Selesai merampungkan proses pemberkasan, Muddai menjelaskan akan melakukan konsolidasi dengan anggota tim dan pendukungnya untuk mematangkan visi-misi agar bisa diterima oleh seluruh anggota KONI.
Terkait dengan visi-misinya jika menjabat sebagai Ketua Umum KONI, Muddai menjelaskan paling tidak ada dua hal mendasar yang ingin ia wujudkan jika mendapat amanah mengemban jabatan tersebut, yaitu ingin menjadikan olahraga nasional sebagai industri dan kedua ialah meningkatkan profesionalitas, integritas serta menciptakan keharmonisan pada lembaga pemangku kepentingan olahraga.
"Yang paling penting mengusahakan KONI dan olahraga Indonesia lebih mandiri dengan menjadikan olahraga sebagai industri. Kalau ingin jadi industri harus ada dua kondisi yang harus terpenuhi yaitu olahraganya harus berkualitas dan kedua yaitu kemasannya harus menarik dan mengundang minat masyrakat," pungkas Muddai.
Dengan keikutsertaan Muddai dalam kontestasi calon Ketum KONI hari ini, maka total ada dua kandidat yang sudah resmi mendaftar, dengan salah satu lainnya ialah Marciano Norman yang sudah mendaftarkan diri pada Kamis.
Baca juga: Muddai klaim dapat dukungan 26 cabang untuk maju jadi Ketum KONI
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2019
