Cirebon (ANTARA News) - Upaya pemadaman kobaran api di Kapal Tanker MT Pendopo yang membawa lebih dari 100.000 barel naptha, walaupun sudah menunjukkan kemajuan tetapi api masih belum bisa dipadamkan sehingga Minggu subuh nanti akan dilakukan "serangan fajar" untuk mengisi semua ruang mesin dan ruang pompa dengan foam dan air. "Saat ini masih dilakukan pendinginan di Trim Buritan, dan besok pukul 04.00 WIB akan lakukan serangan dengan melibarkan 10 kapal peladam sekaligus, empat menyemprotkan foam dan enam menyemprotkan air pendingin," kata Dan Lanal Cirebon Letkol Laut (P) Denih Hendrata yang memimpin operasi pemadaman di atas Kapal KRI Imam Bonjol di lepas pantai Song, Indramayu, Jabar, Sabtu siang. Menurut Denih, dengan mengisi kamar mesin dan ruang pompa dengan foam maka akan menutup rembesan minyak naptha yang selama ini diduga menjadi penyebab sulitnya api padam. "Air akan membuat minyak naik ke permukaan sehingga mudah dipadamkan. Doakan saja besok merupakan serangan terakhir untuk memadamkan api," katanya. Ia mengungkapkan, sejak kemarin sudah dilakukan beberapa kali pengeboman dengan "bom pett" atau bom karbon dioksida untuk memutuskan kontak oksigen dengan minyak, namun belum efektif mengurangi kobaran api. "Pasukan pemadam kebakaran sudah bisa naik ke kapal tanker yang terbakar, namun tidak bisa berbuat banyak untuk menjangkau titik api karena semua ruang mesin sudah dikuasai api," katanya. Berdasarkan pantauan ANTARA News, tim pemadam dari Pertamina Pusat yang dipimpin Chief Fire and Safety Pertamina, Suhendar Wijaya, pada hari keenam ini, masih terus bekerja untuk menyemprotkan foam dan air pendingin ke arah bagian belakang yang masih dikuasai api. Masuknya air di buritan ini menyebabkan Kapal Tanker MT Pendopo saat ini turun sampai tiga meter dan posisi kapal bagian depan agak terangkat. Tulisan "Jakarta" yang ada di bagian belakang sudah mulai tidak terlihat dengan mata. Walaupun jilatan api tidak terlihat tinggi, namun asap tebal terus menerus keluar dari bagian belakang dan tertiup angin yang bergerak ke arah Timur Laut. Sementara itu, Tim Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Pusat yang dipimpin Hermano Kartoyo, Kapten Yatim, Wahyu Priyanto dan James Brown masih melakukan pengumpulan data dengan foto-foto dari tanker yang terbakar. "Kita baru tahap pengumpulan foto fisik tanker yang terbakar dan keterangan awak kapal. Masih belum bisa disimpulkan sebab-sebab kebakaran tersebut apalagi api masih belum bisa padam sehingga tim belum memeriksa bagian dalam kapal," kata Wahyu Priyanto di Balongan.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008