Cengkareng, Banten (ANTARA News) - Dampak banjir yang melumpuhkan transportasi dari dan menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta (SH), Cengkareng, Banten, masih terasa hingga Sabtu petang. Perjalanan dari terminal Kampung Rambutan (Jakarta Timur) ke bandara SH dengan armada Damri yang normal waktu tempuhnya 1 jam, terpaksa memulur hingga 3,5 jam pada hari Sabtu. Masa tempuh yang demikian terjadi akibat pengalihan rute, sejak tol menuju bandara ditutup karena tergenang air sejak banjir Jumat (1/2). Armada bis Damri melintasi tol Serpong, lalu kompleks perumahan Bumi Serpong Damai (BSD), Kebon Nanas, Cikokol, dan baypass Tangerang. Selepas BSD kemacetan terjadi akibat padatnya kendaraan bermotor yang hendak melintas, tampak pula rombongan kontainer dan truk-truk besar. Pengalihan rute ini juga dilakoni oleh kendaraan yang keluar dari bandara dan menuju Jakarta dan sekitarnya. Mereka harus beringsut-ingsut melintasi jalan yang padat akan kendaraan. Menurut seorang kondektur bis Damri, semua rute moda transportasi umum itu beroperasi 24 jam tanpa henti pada Sabtu ini, sebagai antisipasi ketibaan dan keberangkatan penumpang pesawat di Bandara SH. Ia mengatakan, jadwal penerbangan yang kacau akibat bancir membuat banyak penumpang baru tiba di bandara pada larut malam, bahkan dini hari. Walaupun durasi perjalanan berlangsung lebih lama dan macet terjadi di semua ruas jalan selepas tol, pihak Damri tidak mengenakan tarif yang lebih mahal. Perjalanan Kampung Rambutan-Bandara Soetta tetap menggunakan tarif normal, yakni Rp15 ribu.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008