Jakarta (ANTARA News) - Pengembang properti Lippo Cikarang, menargetkan dapat mencapai penjualan hingga Rp400 miliar pada 2008, naik 40 persen dibanding tahun lalu. "Kami optimistis target itu tercapai karena suku bunga kredit pemilikan rumah (KPR) saat ini tergolong rendah. Selain itu, makin banyak industri yang membangun pabriknya di kawasan Cikarang, membuat karyawannya lebih suka membeli rumah di kawasan ini juga," kata General Manager PT Lippo Cikarang, Tbk, Endang Sutrisna di Lippo Cikarang, Jawa Barat, Minggu. Dikatakan bahwa akibat kenaikan bahan baku bangunan, sejak Nopember 2007 harga penjualan properti di Lippo Cikarang mengalami kenaikan 5-10 persen dan pada 4 Pebruari 2008 harga penjualan kembali akan mengalami kenaikan 8-15 persen. Namun demikian, Endang mengaku optimistis target penjualan tercapai karena tingkat suku bunga KPR saat ini tergolong rendah, antara 9-10 persen per tahun. Ditambah lagi, kata dia, Lippo Cikarang juga bekerjasama dalam hal penyediaan KPR dengan Bank BNI serta Bank Swadesi dengan suku bunga KPR istimewa hanya sebesar 5 persen "fix" selama dua tahun khusus untuk klaster ("cluster") Vassa Residential. Sementara untuk klaster-klaster lainnya, pihak Lippo Cikarang bekerjasama dengan Bank Mandiri dalam hal penyediaan KPR dengan suku bunga istimewa 7,7 persen "fix" selama dua tahun. "Sekitar 60 persen pembeli properti Lippo Cikarang menggunakan KPR, sekitar 25 persen tunai keras, dan sisanya membeli dengan pembayaran bertahap. Jadi rendahnya suku bunga KPR saat ini sangat membantu konsumen," kata Endang, di sela-sela acara perayaan Tahun Baru Imlek, yang diselenggarakan di kantor pemasaran Lippo Cikarang. Selain itu, kata Endang, banyak industri yang mulai memindahkan atau memperluas pabriknya ke kawasan industri di Cikarang, seperti halnya Honda, Hyundai, dan Danone, membuat karyawannya lebih suka membeli rumah di kawasan tersebut sehingga dekat ke tempat pekerjaannya. Dikatakan bahwa umumnya omzet penjualan properti Lippo Cikarang dari tahun-tahun sebelumnya menunjukkan sekitar 60 persen diperoleh dari kawasan residensial (tempat tinggal) dan komersial, sementara sisanya dari kawasan industri. Klaster yang saat ini tengah ditawarkan Lippo Cikarang yakni Vassa Residential dengan harga penawaran per unit antara Rp500 juta-Rp1,5 miliar, Mapple Live antara Rp150 juta-Rp250 juta, My Home antara Rp300 juta-Rp400 juta, Cassa de Lago antara Rp1,2 miliar- Rp1,7 miliar, serta ruko Robson Squares antara Rp1 miliar-Rp1,9 miliar. Lippo Cikarang memiliki luas total 3.000 hektare dan saat ini telah dikembangkan sebagai kawasan residensial, komersial serta industri seluas 1.600 hektare.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008