Denpasar (ANTARA News) - Ledakan yang terjadi di garasi mobil sebuah perusahaan perjalanan wisata di Gang XVII Jalan Gatot Subroto I, Denpasar, diduka kuat ditimbulkan dari alat peledak sejenis bom yang biasa dipakai menangkap ikan. "Barang yang meledak di sebuah garasi itu adalah mercon banting, sejenis bom ikan dengan itensitas ledakan yang low explosive," kata Kapolda Bali Irjen Pol Paulus Purwoko di Denpasar, Rabu. Ia menyebutkan, kepastian bahwa benda yang meledak itu adalah mercon banting didasarkan atas hasil penelitian tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polri Cabang Denpasar yang diterjunkan ke tempat kejadian. "Dari jenis barang dan bahan kimia yang ditemukan di tempat kejadian, tim menyimpulkan yang meledak di Jalan Gatsu Denpasar adalah mercon banting, atau bahan peledak sejenis bom ikan," ucapnya. Mengenai bahan kimia yang terdeteksi digunakan dalam ramuan mercon tersebut meliputi unsur potasium clorat, belerang (sulfur) dan arang, serta unsur kalium nitrat dan PETN (penta erythritol tetra nitrate) yang digunakan sebagai detonator. "Bahan kimia tersebut digunakan sebagai detonator dengan terlebih dahulu dimasukkan ke dalam selongsong aluminium dalam ukuran kecil," ucapnya. Selongsong aluminium yang sudah pecah belah itu, ditemukan petugas di tempat kejadian. Selain itu, tim Labfor juga menemukan pecahan pipa paralon sepanjang 5 Cm dengan garis tengah 3 Cm. "Paralon yang sudah berisi campuran kimia lengkap dengan selongsong aluminium di bagian ujungnya sebagai detonator, yang kemudian meledak setelah mengalami bantingan," katanya. Kapolda menduga, mercon banting tersebut dilemparkan pelaku dari belakang garasi mobil milik Ida Bagus Sudirga (55) hingga kemudian meledak setelah menyentuh lantai bangunan itu. Irjen Purwoko mengatakan, ledakan yang terjadi tidak begitu besar, terbukti di lokasi kejadian hanya sempat timbul kubangan dengan garis tengah 7 Cm dan berkedalaman 1,5 Cm. Melihat itu, Kapolda menilai ledakan tidak ditimbulkan oleh bom yang biasa dirakit oleh kawanan teroris. "Itu bukan bom teroris, melainkan mercon banting yang bekerja secara mekanik, bukan elektrik," ucapnya, menjelaskan. Mengenai motif peledakan, Kapolda menduga masalah internal di lingkungan perusahaan travel milik Ida Bagus Sudirga. "Kita duga itu masalah internal. Ya...mungkin juga persaingan bisnis," katanya, menambahkan. Diperoleh keterangan, ledakan cukup keras yang muncul Selasa dinihari sekitar pukul 00.15 Wita itu tidak tercatat menelan korban jiwa terkecuali dua buah mobil travel rusak bagian depan dan belakangnya, serta bagian ban yang kempes. Di samping itu, material ledakan juga sempat menyambar bagian atap garasi dan rumah tinggal yang ada di samping tempat kejadian hingga bagian gentengnya pecah. Lokasi ledakan yang bersebelahan dengan Studio Radio Menara dan FBI FM itu, hingga kini masih menjadi tontonan orang. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008