Washinton (ANTARA News) - Calon presiden dari partai Republik Mitt Romney, Kamis, mengumumkan penghentian kampanyenya, sehingga melicinkan jalan bagi rekannya Senator John McCain untuk tampil berhadapan dengan calon dari partai Demokrat dalam pemilihan umum November. "Ini bukan keputusan yang mudah ... Saya benci kekalahan," kata Romney kepada sekelompok pendukung kubu konservatif di satu hotel Washington. "Saya merasa saya sekarang harus menyisih demi partai kita dan demi negara kita." "Hari ini kita menjadi negara yang berperang. Dan Barack (Obama) dan Hillary (Rodham Clinton) telah membuat keinginan mereka jadi jelas mengenai Irak dan perang melawan teror: Mereka akan mundur, mengumumkan kekalahan .. Saya semata-mata tak dapat membiarkan kampanye saya menjadi bagian dari bantuan penyerahan diri pada teror," kata mantan gubernur Massachusetts yang berusia 60 tahun itu. Namun, Romney tak mengumumkan pengesahannya bagi siapa pun calon yang masih tersisa di kubu partai Republik. Pengulas politik CNN mengatakan pesan yang disampaikan Romney dalam pidato Kamis serupa dengan yang disampaikan oleh pesaingnya John McCain. "Sekarang saya tak sependapat dengan Senator McCain mengenai sejumlah masalah ... Tetapi saya sependapat dengan dia mengenai melakukan apa pun yang juga agar berhasil di Irak, dan menemukan menghukum menghukum Osama bin Laden," kata McCain dalam Conservative Political Action Conference. "Saya sependapat dengan dia mengenai penghapusan Al-Qaida dan teror di seluruh dunia," katanya. Kampanye Romney rusak parah pada "Super Tuesday", 5 Februari, ketika Senator Arizona McCain dengan suara berlimpah unggul di sejumlah negara bagian. Selain momentumnya untuk bertindak lebih jauh, Romney telah kehilangan sebanyak 35 juta dolar AS dalam kampanyenya lebih dari setahun lalu. Menurut peraturan partai Republik, setelah seorang calon membekukan kampanyena, ia secara teknis tetap menjadi calon yang berhak memiliki delegasi yang dijanjikan di negara bagian mana pun serta delegasi tingkat-kabupaten mereka. Jika seseorang secara resmi mundur dari pencalonan, seorang calon partai Republik harus kehilangan delegasi negara bagian. Meskipun namanya tetap berada di kertas suara, Romney dianggap telah mengaku kalah pada McCain --yang hanya terpaut satu langkah lagi dari pencalonan partai Republik. Pada "Super Tuesday", dari 21 negara bagian yang menyelenggarakan kaukus dan primari partai Republik, McCain memimpin di sembilan negara bagian dan meraih sebanyak 40 persen suara, sedangkan Romney menang di tujuh negara bagian dengan 31 persen suara, dan mantan gubernur Arkansas Mike Huckabee berjaya di lima negara bagian serta meraih 21 persen. Jumlah delegasi yang telah diperoleh McCain melambung jadi 714, jauh lebih banyak dari jumlah gabungan milik Romney dengan 286 dan Huckabee, sebanyak 181. Sebagai Mormon kelima yang berusaha menjadi presiden dalam sejarah AS, Romney tetap menjadi deretan calon pertama sejak primari dan kaukus 2008 diluncurkan. Kendati memiliki kepercayaan agama yang kontroversial, keberhasilan lulusan Harvard tersebut dalam bisnis dan rekord penanganan pertandingan Olimpiade musim dingin Salt Lake City, yang diwarnai skandal, pada 2002 mendorong dukungan dari banyak pemilih partai Republik yang mengharapkan penanganan krisis, ekonomi yang lebih baik, serta kembalinya partai itu ke "jalur konversatif sejati". Terlebih lagi, ia membuat perubahan drstatis dalam pendiriannya mengenai berbagai masalah seperti aborsi, yang dikecam sebagai perubahan mutlak, sehingga mengundang keraguan mengenai krebilitasnya. Selain itu, Romney harus berbagi pemilih konservatif, kubu pendukungnya, dengan Huckabee, demikian Xinhua.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008