Surabaya (ANTARA News) - Artis Roy Marten dan sekitar 100 orang tahanan narkoba di Rutan Kelas IA Surabaya di Medaeng, Jumat, dilatih terapi untuk mengatasi kecanduan dengan menggunakan teknik "Spiritual Emotional Freedom Technique" (SEFT). Pelatihan singkat untuk terapi diri sendiri yang bisa dilakukan saat seseorang berkeinginan untuk mengonsumsi barang haram itu, dipandu oleh penemu SEFT, Ahmad Faiz Zainuddin SPsi bersama sejumlah relawan. Sebelum pelatihan, sejumlah relawan dan Faiz mencoba menerapi sejumlah penghuni rutan Medaeng yang ingin berhenti merokok. Setelah dilakukan beberapa kali ketukan, tahanan itu mengaku tidak tertarik lagi untuk mengisap rokok. Selain itu, ada seorang tahanan yang pobia kucing dan setelah dilakukan terapi, akhirnya berani mengelus-elus binatang berbulu tersebut. Pasien lainnya adalah seorang tahanan dengan tensi 100/60 dan setelah diterapi menjadi 110/80. Koordiator pelatihan SEFT, H Syarif Thayib mengemukakan bahwa Roy Marten yang saat pelatihan duduk di belakang mengatakan tertarik untuk menyembuhkan istrinya, Anna Maria yang pobia ular. Roy berjanji akan menghubungi terapis atau yang dikenal sebagai komunitas SEFTer Anna Maria datang ke Medaeng. "Kami sangat senang dengan pelatihan yang sangat singkat sekitar dua jam itu, karena sekitar 100 dari 650-an tahanan pecandu narkoba di Medaeng sangat antusias. Bahkan mereka meminta kami untuk datang secara rutin sebulan sekali ke rutan," kata Syarif. Ia mengemukakan bahwa selama ini, para tahanan narkoba itu hanya diterapi dengan obat medis setiap ada keinginan untuk mengonsumsi narkoba atau sakau. Mereka hanya diberi obat penenang dan vitamin. "Setelah itu pecandu tersebut tidur, nanti kalau bangun masih sakau, maka diberi obat penenang lagi. Kami coba tawarkan terapi SEFT saat seseorang sedang sakau yang hal itu biasanya sangat efektif untuk menghentikan seseorang mengonsumsi narkoba," katanya menjelaskan. Faiz mengemukakan bahwa terapi SEFT untuk narkoba itu merupakan pilot proyek yang pertama kali diterapkan di Indonesia. Selain di Medaeng, SEFTer Surabaya juga mengadakan terapi di Pondok Pesantren Suryalaya Cabang Surabaya. Komunitas SEFTer memberikan kesempatan kepada seorang petugas Rutan Medaeng untuk mengikuti pelatihan SEFT gratis selama dua hari. "Diharapkan, petugas yang ikut pelatihan itu bisa mendampingi keseharian pada tahanan pecandu narkoba ini, agar bisa sembuh. Kami sendiri juga menjadwalkan kunjungan rutin setiap bulan ke Medaeng ini," katanya menambahkan. SEFT merupakan penyembuhan masalah kejiwaan yang praktis dan singkat dengan memakan waktu sekitar lima menit. Untuk penyembuhan itu, pasien cukup diketuk beberapa bagian tubuhnya dengan memadukan kepasrahan kepada Tuhan. Menurut Faiz, metode yang dikembangkannya ini sangat ilmiah, karena pada dasarnya sama dengan akupresur atau akupunktur. Hanya saja yang disentuh adalah syaraf-syaraf yang berkaitan dengan kejiwaan, sedangkan akupresur pada fisik. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008