Sejak terpilih menjadi legislator 15 tahun lalu, putra dari alm Hartarto Sastrosoenarto (Menteri Perindustrian era Presiden Soeharto) ini turut aktif berkontribusi dalam menyusun berbagai kebijakan publik di Tanah Air.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menerima penghargaan Doktor Honoris Causa bidang Development Policy (kebijakan publik) dari KDI School of Public Policy, Korea Selatan.

Sekolah tersebut berafiliasi dengan lembaga riset The Korea Development Institute (KDI) yang berbasis di Kota Sejong, dan merupakan 20 besar peringkat bagi lembaga riset terbaik dunia serta tercatat sebagai lembaga riset terbaik di kategori “Top International Development Policy Think Tanks”.

“Merupakan kehormatan bagi saya untuk menerima gelar doctoral dari KDI School, karena sekolah ini merupakan institusi pendidikan dan riset yang diakui dunia dan telah berperan penting dalam pembangunan di Korea Selatan,” kata Airlangga lewat keterangannya yang diterima di Jakarta, Rabu.

Sebagai menteri yang  pernah menjabat anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Airlangga dinilai memiliki pengalaman mumpuni di bidang pelayanan publik.

Sejak terpilih menjadi legislator 15 tahun lalu, putra dari alm Hartarto Sastrosoenarto (Menteri Perindustrian era Presiden Soeharto) ini turut aktif berkontribusi dalam menyusun berbagai kebijakan publik di Tanah Air.

Baca juga: Menperin terima gelar doktor di Korsel sekaligus rangkul investor

Kebijakan yang ikut disusun Airlangga saat duduk di kursi legislatif, dianggap sebagai reformasi yang paling progresif di Indonesia, beberapa di antaranya Undang-undang Pertambangan dan Mineral, serta membantu merevisi Undang-undang Perindustrian dan Undang-undang Perdagangan.

“Ayah saya mengajari arti dan tujuan menjadi pelayan masyarakat. Hasratnya adalah melayani publik dan kecintaannya kepada Tanah Air selalu memberikan inspirasi bagi saya, dan saya juga merasa diberkahi karena dapat melayani negara yang saya cintai. Ini semakin memberi tujuan dalam hidup,” terangnya.

Berbekal pengalaman dan keahlian yang mumpuni di bidangnya, pada 2016 Airlangga didaulat untuk menahkodai Kementerian Perindustrian oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Airlangga menjadikan peran baru tersebut sebagai momentum untuk berkontribusi lebih besar pada Tanah Air, khususnya pada sektor perindustrian dan pembangunan lebih lanjut.

Baca juga: Menperin: Iklim investasi bergerak meski kurang 'nendang'

Salah satu terobosan yang sudah dilakukan antara lain, menjadi inisiator sekaligus motor dalam pengembangan revolusi industri 4.0 di Indonesia.

“Saya ingin berterima kasih kepada Bapak Presiden Joko Widodo. Beliau adalah pemimpin yang telah mengerjakan banyak hal positif bagi negara kami,” ujarnya.

Secara pribadi, menurutnya, Preseiden Jokowi adalah mentornya yang membuat dirinya mampu mendedikasikan untuk tujuan pembangunan Indonesia.

“Beliau juga memberikan dukungan penuh untuk peluncuran peta jalan Making Indonesia 4.0 pada April 2018, yang menjadi salah satu kerangka pembangunan masa depan Indonesia,” ungkapnya.

Airlangga menuturkan, revolusi industri 4.0 yang membawa industri pada digitalisasi, diyakini menjadi kunci pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa mendatang.

Dengan meningkatnya populasi anak muda, termasuk generasi milenial dan generasi Z, ekonomi Indonesia memperoleh bonus demografi yang akan mendorong ekonomi semakin maju, termasuk di bidang ekonomi digital.

Aspirasi besar dari Making Indonesia 4.0 sendiri menjadikan Indonesia masuk ke dalam 10 perekonomian utama di dunia pada tahun 2030.
Baca juga: Menperin: Pengurangan pajak untuk inovasi dan vokasi

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019