Surabaya (ANTARA News) - Menteri Pekerjaan Umum (PU), Djoko Kirmanto, berkeyakinan bahwa pembangunan Jembatan Surabaya-Madura (Suramadu) selesai pada akhir 2008. Djoko Kirmanto mengemukakan hal itu saat meninjau pembangunan proyek Suramadu dari sisi Surabaya dan Madura, Jumat. Menurut Djoko, sejalan dengan pengoperasian Jembatan Suramadu, maka pemerintah juga akan membentuk badan yang bertugas mengoperasikan Jembatan Suramadu. Badan tersebut, lanjut Djoko Kirmanto, akan dibentuk melalui Keputusan Presiden (Keppres), yang akan dikeluarkan sebelum pembangunan jembatan usai. "Nanti yang lewat harus bayar sebagai ganti biaya operasional. Yang jelas, tarifnya terjangkau masyarakat," katanya. Menanggapi kendala pembangunan Jembatan Suramadu, Djoko mengatakan, memang ada beberapa pengeboran yang mengalami kerusakan, misalnya di pengeboran girder 37 dan 41. "Kendala itu sudah teratasi. Sekarang teknologinya sudah diketahui dan sudah selesai semua," katanya. Terkait pembebasan lahan, saat ini di sisi Surabaya telah dibebaskan sepanjang 4,35 kilometer, sedangkan di sisi Madura baru bisa dituntaskan Maret 2008. Djoko mengatakan, anggaran pembangunan Jembatan Suramadu yang semula senilai Rp3,5 triliun membengkak menjadi Rp4,2 triliun. "Pembengkakan itu disebabkan perubahan desain pada kedalaman tiang pancang di sisi Surabaya, Madura dan tiang pancang sisi tengah," ujarnya. Sesuai desain awal, kedalaman pondasi masing-masing tiang pancang 45 meter, namun setelah dilakukan investigasi tanah dan pengukuran ulang untuk pylon (tiang pancang bentang tengah) menjadi 95-120 meter dari desain awal 70 meter. Sedangkan, untuk "approach" sisi Surabaya dan Madura yang sebelumnya 45 meter diubah menjadi 80 hingga 90 meter. Pembengkakan tersebut, menurut dia, termasuk penghitungan eskalasinya. "Sebagai proyek multi-years, proyek ini selalu ada `close` eskalasi," ujarnya menambahkan.

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008