Accra (ANTARA News) - Juara bertahan Mesir berharap gaya bermain ala Amerika Selatan yang mereka gunakan bisa membawa mereka sukses di final Piala Afrika melawan Kamerun, Minggu (10/2). Sebagian besar pemain Mesir adalah pemain lokal tetapi aliran bola yang sangat lancar terbukti mematikan dan mereka yakin bisa kembali mengalahkan Kamerun seperti pada final 1998. Firaun --julukan Mesir--, yang mencoba menjuarai Piala Afrika untuk keenamkalinya, melumat tim unggulan Pantai Gading 4-1 pada semifinal, yang menjadi ulangan final empat tahun lalu di Cairo saat mereka mengalahkan lawan yang sama melalui adu penalti. Mesir membuktikan di Ghana bahwa gelar yang mereka peroleh saat menjadi tuan rumah pada 2006 bukanlah kebetulan semata. Juara empat kali Kamerun, yang terakhir juara pada 2002, sudah merasakan dahsyatnya gaya bermain Mesir setelah dikalahkan 2-4 pada pertandingan pembuka. Namun tim dari Afrika Barat itu yakin mereka telah semakin maju dan bersemangat baja untuk menyingkirkan Tunisia dan Ghana dalam perjalanan menuju final yang akan berlangsung di Stadion Ohene Djan. "Setelah kekalahan pertama (dari Mesir) kami melakukan perubahan yang diperlukan untuk kembali berbicara di turnamen," kata pelatih Kamerun Otto Pfister, yang menegaskan tekanan kini berada di Mesir. "Kami akan menjalani final dengan sangat tenang. Berada pada tahap ini dalam sebuah kejuaraan kontinental adalah pencapaian yang bagus. Jika kami menang, itu sangat bagus, jika kami kalah, itu bukanlah drama," tuturnya dikutip Reuters. Singa Perkasa tidak akan diperkuat bek Andre Bikey, yang diberi kartu merah setelah menggasak seorang staf kesehatan pada menit akhir pertandingan melawan Ghana yang mereka menangi 1-0. Pengalaman Menentukan Namun Kamerun yakin mereka bisa mengandalkan pemain pengganti untuk membantu membawa kembali Piala Afrika ke wilayah Barat. "Tidak ada yang namanya pemain pilihan pertama. Ini Afrika. Dengan cuaca seperti ini, pemain tidak bisa terus bermain," kata Pfister, yang berpengalaman 25 tahun di sepak bola Afrika, melatih Zaire, Tunisia, Ghana, Mesir dan Togo. "Para pemain cadangan bermental baja. Itu menjadi penting dalam turnamen yang berlangsung tiga pekan," tambahnya. Kamerun memiliki tenaga dan banyak pengalaman, dengan kapten Rigobert Song, striker Samuel Eto`o dan gelandang Geremi akan bermain dalam final Piala Afrika untuk ketigakalinya. Eto`o akan mencoba menambah jumlah golnya di Piala Afrika menjadi 16 gol --memecahkan rekor-- setelah gagal menjebol gawang lawan pada fase sistem gugur setelah mencetak dua gol pada laga grup terakhir melawan Sudan. Mesir juga memiliki pengalaman --kapten Ahmed Hassan bermain pada final tahun lalu dan mencetak gol pada final 1998-- dan mereka yakin bisa mempertahankan gelar. "Tapi yang terpenting adalah kami bermain menggunakan otak kami. Pertama-tama, kami berpikir mengenai apa yang akan dilakukan di lapangan," kata asisten pelatih Shawky Gharib. "Sekarang, kami akan menang di final," tegasnya. Kemungkinan susunan pemain: Mesir - 1-Essam Al Hadari; 5-Shady Mohamed, 6-Hani Said, 20-Wael Gomaa, 14-Sayed Moawad; 8-Hosni Abd Rabou, 17-Ahmed Hassan, 7-Ahmed Fathi, 22-Mohamed Aboutrika; 10-Emad Moteab, 19-Amr Zaki Kamerun - 1-Idriss Carlos Kameni; 8-Geremi, 2-Augustin Binya, 4-Rigobert Song, 5-Timothee Atouba; 10-Achille Emana, 15-Alexandre Song, 19-Stephane Mbia; 21-Joseph-Desire Job, 17-Mohamadou Idrissou, 9-Samuel Eto`o. (*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008