Kudus (ANTARA News) - Bencana beruntun melanda Kabupaten Kudus, Jateng. Setelah dilanda banjir bandang akhir Desember lalu, kini tanah longsor menimpa enam rumah warga dan satu bangunan sekolah di daerah itu, namun tidak ada korban jiwa. Longsor yang terjadi di lereng Gunung Muria tepatnya di Dukuh Kambangan, Desa Manawan dan Dukuh Wetan Kali, Desa Rahtawu itu, menurut seorang korban bernama Suwito, terjadi Sabtu dinihari beberapa saat setelah hujan lebat mengguyur. Di Dukuh Kambangan, dua unit rumah dihantam batu besar dan tanah yang longsor dari bukit. Akibatnya, rumah Suwito dan tetangganya Ngatmini tersebut rusak parah. Sedangkan longsor yang terjadi di Dukuh Wetan Kali, Desa Rahtawu, Kecamatan Gebog, telah menerjang tiga rumah penduduk. Sejumlah warga mengungkapkan, longsor berawal dari hujan deras yang terus turun di wilayah tersebut. Akibatnya, sebanyak tiga petak sawah yang ada di puncak bukit longsor dan menimpa tiga rumah yang ada di bawahnya. Longsor juga telah merusakkan bangunan Madrasah Ibtidayah (MI) Bidayatul Hidayah. Padahal, kata kepala sekolahnya Abdul Qodir, di sekolah itu tengah membangun ruang kelas tambahan. "Rencananya, sekolah tersebut akan memiliki delapan ruang kelas. Namun, akibat terjangan tanah longsor tersebut, siswa harus bersabar untuk menempati ruang kelas yang baru," katanya. Sebelumnya, kata dia, sejumlah perangkat desa melakukan antisipasi untuk membuat penahan longsor dengan memasang sejumlah bambu. "Hanya saja, terjangan tanah longsor masih lebih kuat," katanya. Sedangkan kejadian serupa di Desa Soco, Kecamatan Dawe, menimpa satu rumah milik Ngatono hingga temboknya hancur. "Kejadiannya sekitar pukul 03.00 WIB dini hari. Saat itu hujan sangat deras. Hanya satu rumah itu saja yang terkena," kata Camat Dawe, Didik Sugiharto.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008