Jakarta (ANTARA News) - Sentimen global masih menjadi penekan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin, untuk ditutup melemah 1,88 persen. IHSG ditutup turun 49,705 poin menjadi 2.589,049 dan indeks LQ45, kelompok 45 saham unggulan, melemah 11,858 poin (2,08 persen) ke posisi 558,555. Analis Riset PT Sinarmas Sekuritas, Alfiansyah, kepada ANTARA News di Jakarta mengatakan sentimen global akan ketakutan resesi di AS masih menjadi pertimbangan para pelaku pasar untuk kembali melakukan aksi jual. "Beberapa sentimen positif individu saham tidak mampu mengimbangi sentimen global, sehingga indeks kembali mengalami tekanan," kata Alfian. Menurut dia, turunnya bursa regional kawasan Asia telah mempengaruhi perdagangan saham di BEI mengalami tekanan jual. Bursa kawasan Asia pada Senin ini ditutup sebagian besar turun, seperti Hongkong dengan indeks Hang Seng yang melemah 853,35 poin (3,64 persen) ke posisi 22.616,10 dan bursa Singapura dengan indeks Straits Times yang ditutup anjlok 175,51 poin (5,78 persen) ke level 2.862,90 telah menjadi sentimen negatif pasar saham di Indonesia. Dengan kondisi ini telah membuat saham-saham di BEI didominasi yang turun sebanyak 161 dibanding yang naik 35, sedangkan 50 stagnan dan 207 tidak aktif diperdagangkan. Turunnya indeks ini dipimpin melemahnya saham-saham unggulan, diantaranya Bumi Resources yang anjlok Rp150 menjadi Rp7.000, Astra Internasional turun Rp750 ke level Rp24.800, Bank Mandiri melemah Rp75 ke level Rp3.250, Telkom melemah Rp200 menjadi Rp9.550 dan Elnusa turun Rp55 menjadi Rp460. Volume perdagangan mencapai 2,477 miliar saham dengan nilai Rp3,691 triliun dari 41.162 kali transaksi.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008