Jakarta (ANTARA News) - Hasil survei dari Lembaga Kajian dan Survei Nusantara (LAKSNU) akhir Desember 2007 menyebutkan hanya empar partai politik (parpol) baru yang dikenal masyaraat luas, yakni Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) yang diketuai H Wiranto, Partai Pemuda Indonesia (PPI) yang diketuai Hasanuddin Yusuf, PKNU dan Partai Demokrasi Pembaruan (PDP). Direktur Eksekutif LAKSNU Gugus Joko Waskito kepada pers di Jakarta, Senin, mengatakan, hasil survei itu hanya empat parpol baru yang cukup dikenal masyarakat luas dari puluhan parpol baru yang akan ikut Pemilu 2009. "Popularitas partai baru secara keseluruhan masih tergolong rendah. Namun dari banyaknya partai, menurut survei yang kami lakukan di masyarakat hanya empat partai baru dikenal. Itupun angkanya kecil, berkisar 1-5 persen," ujar Gugus. Dia menambahkan, dari survei yang dilakukan sepanjang akhir tahun 2007 menggunakan metode tatap muka terhadap 1.200 responden di seluruh provinsi kecuali Papua dengan sampling error kurang lebih 3 persen. Mengenai pilihan terhadap partai baru, 2,6 persen responden memilih Partai Hanura, 2,1 persen persen untuk Partai Pemuda Indonesia (PPI), 1,2 persen untuk Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU), 1,1 persen untuk Partai Demokrasi Pembaruan (PDP), dan 9,6 persen responden memilih partai lain. Sementara sekitar 31,4 persen responden menyatakan tidak tahu, 5,8 persen mengatakan rahasia, dan sisanya 45,5 persen menyatakan tidak ada partai baru yang dapat dipilih. Menurut pengamatan Gugus, ada dua hal yang kurang dilakukan partai baru dalam merebut simpati masyarakat, yakni sosialisasi nonkonvensional (lewat media cetak maupun elektronik) harus lebih dinaikkan daripada cara konvensional (spanduk,bendera dll), dan kedua melalui kampanye ke masyarakat harus nyata. Dia memberikan contoh, kalau visi tentang petani ya harus membantu petani langsung mulai sekarang dan bukan sekedar janji. Sedangkan untuk partai lama, LAKSNU memprakirakan perolehan suara partai Golkar merosot tajam dan disalip PDIP dan PKB. "Demokrat naik sedikit dan PKS konstan. Partai yang mengusung ideologi agama kurang diminati masyarakat. Karena itu, dari sekarang lebih baik berlomba-lombalah kerja nyata untuk merebut simpati," saran Gugus. Menanggapi hasil survei itu, Ketua Umum DPP PPI Hasanuddin Yusuf berjanji akan terus berjuang mengubah pandangan masyarakat terhadap partai baru khususnya PPI. “Bagaimanapun, survei itu pecutan buat kami. Yang penting saat ini kami terus konsolidasi dan memperkuat struktur menjelang verifikasi di DephukHam. Sampai sekarang, PPI sudah ada di 32 provinsi dan 310 kabupaten dan kota dan lebih dari pada 2.600 an kecamatan,” demikian Hasanuddin.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008