Surabaya (ANTARA) - Rapat Kerja Cabang DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya menetapkan Whisnu Sakti Buana selain sebagai sebagai calon tunggal Ketua DPC PDIP Surabaya periode 2020-2025 juga sebagai bakal calon wali kota Surabaya pada Pilkada Surabaya 2020.

Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya periode 2015-2020, Whisnu Sakti Buana, di Surabaya, Jumat, mengakui bahwa dalam Rakercab PDI Perjuangan Surabaya yang digelar di Gedung Wanita Surabaya pada Kamis (27/6) malam, dirinya telah mendapatkan mandat sekaligus kepercayaan dari Rakercab untuk kembali menjadi calon Ketua DPC PDIP Surabaya sekaligus menjadi bakal calon wali kota Surabaya.

Baca juga: 1.005 anak ranting PDIP inginkan Whisnu sebagai Cawali Surabaya

"Usulan dari rakercab itu akan disampaikan ke DPP PDIP melalui DPD PDIP Jatim," kata Whisnu yang juga Wakil Wali Kota Surabaya ini.

Menurut dia, Rakercab PDIP yang diikuti sekitar 314 pengurus dari 31 Pimpinan Anak Cabang (PAC) tersebut memiliki agenda pembahasan calon Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya dan bakal calon wali kota untuk Pilkada Surabaya 2020.

Baca juga: PDIP: Whisnu Sakti layak lanjutkan kesuksesan Risma pimpin Surabaya

Menurut dia, bahwa untuk calon ketua DPC, minimal harus mengusulkan lima nama. Namun karena hasil keputusan rapat hanya muncul satu nama yakni dirinya, maka yang empat lainnya diserahkan ke dirinya untuk mengisi.

"Demikian juga untuk calon DPD yang harus mengusulkan tiga nama. Usulan diserahkan ke DPD," katanya.

Saat ditanya soal calon pendamping untuk Pilkada Surabaya 2020, Whisnu Sakti menegaskan jika partainya masih terbuka untuk siapapun, baik dari internal maupun eksternal partai.

"Biasanya pihak DPP akan memanggil kami untuk membicarakan soal itu, karena harus dilihat dari berbagai sisi termasuk sisi elektabilitas dan lainnya. Demikian juga soal koalisi, intinya kemungkinan dari eksternal masih ada," ujarnya.

Bicara soal koalisi, Whisnu mengatakan bahwa hasil keputusan rapat saat ini telah menugaskan dirinya untuk segera merapatkan barisan dan membangun koalisi dengan partai lain agar bisa kembali memenangkan Pilkada Surabaya 2020.

"Sejauh ini komunikasi dengan partai lain sudah kami bangun melalui DPRD Surabaya, dan mereka sepakat juga untuk menjadi partai koalisi di Pilkada 2020. Soal partainya apa, ya nanti kami umumkan pada waktunya," katanya.

Sekretaris DPC PDI Perjuangan Surabaya Syaifudin Zuhri sebelumnya mengatakan Whisnu Sakti Buana berpeluang kembali memimpin PDIP Surabaya untuk periode 2020-2025 dalam Konfrensi Cabang (Konfercab) DPC PDIP Suranbaya yang akan digelar Juli mendatang.

"31 PAC se-Surabaya sepakat mengajukan satu nama, yakni Whisnu Sakti Buana sebagai ketua PDI Perjuangan Surabaya," katanya.

Syaifudin mengatakan ada usulan kembali menyukseskan nama Whisnu Sakti Buana sebagai Ketua PDI Perjuangan Surabaya. Usulan itu datang dari Pimpinan Anak Cabang (PAC) PDIP Surabaya di tingkat kecamatan.

Whisnu Sakti sendiri telah berada di jajaran pimpinan DPC PDIP Surabaya selama 15 tahun. Whisnu menjadi Sekretaris DPC PDIP Surabaya selama lima tahun pada 2005-2010, kemudian menjadi Ketua DPC PDIP Surabaya selama dua periode yakni 2010-2015 dan 2015-2020.

Artinya, lanjut dia, jika kali ini disetujui DPP PDI Perjuangan, kepemimpinan Whisnu Sakti Buana akan bertambah lima tahun lagi pada periode 2020-2025. Total bakal 20 tahun Whisnu berada di jajaran pimpinan PDIP Surabaya.

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2019