Jakarta (ANTARA News) - Investasi dari negara Timur Tengah yang ditargetkan naik dua kali lipat menjadi satu miliar dolar AS selama 2008 diperkirakan bisa mengalir lebih cepat setelah terbitnya Undang-undang obligasi syariah (sukuk). "Keberadaan sukuk ini sebagai pembuka pintu karena kalau UU sukuk berjalan mungkin aliran investasi bisa lebih cepat karena mekanismenya sudah sesuai dengan yang mereka inginkan," kata Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, MSB Hidayat, di sela-sela pertemuan bisnis dengan pengusaha Timur Tengah dan anggota Organisasi Konferensi Islam (OKI), di Jakarta, Selasa. Dana investasi dari Timur Tengah biasanya mengalir secara tidak langsung dengan melalui perusahaan pengelola keuangan di Amerika Serikat (AS). Selama ini, dana investasi dari Timur Tengah lebih banyak mengalir ke wilayah Amerika dan Eropa. Pada 2007, nilai investasi asal negara Timur Tengah hanya berjumlah 500 juta dolar AS. "Yang sedang diusahakan dan kita lakukan adalah pendekatan G to G (antar pemerintah) dulu, kemudian melalui sentimen dan solidaritas sesama Islam. Kita lakukan pendekatan," ujar Hidayat. Ketua Kadin Komite Timur Tengah, Sudrajat, mengatakan investor Timur Tengah memang menantikan terbitnya UU Sukuk. "UU Sukuk dinilai urgen karena tidak hanya melindungi investor, tapi juga untuk Indonesia," ujar Sudrajat. Meski demikian, Sudrajat mengaku optimis nilai investasi dari Timur Tengah tahun ini bisa meningkat hingga dua kali lipat. "Tahun ini kita targetkan investasi dari Timur Tengah ke Indonesia mencapai satu miliar dolar AS," katanya. Sudrajat berharap investasi bidang infrastruktur seperti pembangunan pelabuhan, jalan tol, perkebunan, dan pertambangan yang selama ini lebih banyak didanai investor dunia Barat beralih ke Timur Tengah. Menurut dia, selama ini investor masih mengeluhkan tidak pastinya aturan di Indonesia. Selain itu, proposal proyek dari Indonesia dinilai kurang meyakinkan investor Timur Tengah. "Hambatan biasanya di proyek proposal yang tidak meyakinkan investor dari Timur Tengah," ujar Sudrajat. Sudrajat mengingatkan jika hambatan tersebut teratasi dan Indonesia mendapatkan kepercayaan investor Timur Tengah maka dana investasi akan dengan mudah didapatkan.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008