Madrid (ANTARA News) - Di bawah bayang-bayang sederetan nama-nama besar seperti Pele, Diego Maradona dan Johan Cruyff, pahlawan Real Madrid, Alfredo Di Stefano, akan dinobatkan sebagai salah seorang pemain sepakbola terbesar di masanya. Real Madrid akan memberi penghargaan kepada pemain Argentina berusia 81 tahun itu. Badan sepakbola dunia FIFA dan UEFA serta rekan-rekannya akan hadir dalam upacara penganugerahan penghargaan yang diadakan di Bernabeu pada Minggu. Patung di Stefano akan menghiasi lapangan latihan Real Madrid, Valdebebas. Presiden FIFA Sepp Blater dan Presiden UEFA Michel Platini bakal hadir dalam acara tersebut. Turut hadir sejumlah mantan pemain yakni Franz Beckenbauer, Bobby Charlton dan Eusebio. Mereka yang pernah menyaksikan pemain itu beraksi di lapangan mengatakan Di Stefano mampu bermain di lini pertahanan, membantu serangan lewat lini tengah, bahkan mampu mencetak gol. Popularitas Real Madrid di dunia sepakbola hampir tidak bisa lepas dari nama besar Di Stefano. Ia mengubah Spanyol dari negara yang tidak diperhitungkan menjadi kekuatan yang disegani di dunia sepakbola Eropa. Bahkan ia menyertai Spanyol untuk merebut Piala Eropa lima kali berturut-turut antara 1956-1960. Di Stefano dijuluki "La Saeta Rubia" (panah pirang). Ia dikenal sebagai pemain yang mengintroduksi "total football". Ia sontak menjadi kaya dan terkenal dengan terjun di dunia perfilman dan menjadi korban dari peristiwa penculikan yang dramatis di Venezuela. Di Stefano tampil sebagai seorang egosentris, sabar dan menyukai humor. Ia tergolong pemain sepakbola yang brilyan. Dua kali menyabet penghargaan sebagai pemain sepakbola terbaik Eropa pada 1957 dan 1959, Di Stefano telah mencetak sebanyak 418 gol dalam 510 laga resmi ketika bermain di Real Madrid. Sampai beberapa tahun ia jadi pencetak gol terbanyak di Piala Eropa dengan mengoleksi 49 gol. Di Stefano diperkirakan telah mencetak sebanyak 893 gol sepanjang kariernya di sepakbola. Ia jadi pencetak gol terbanyak sepanjang sejarah sepakbola. Anak tertua dari tiga bersaudara itu, lahir dari orangtua Italia kemudian pindah ke pinggiran kota Buenos Aires. Ia menandatangani kontrak dengan River Plate dalam usia 15 tahun. Dua tahun kemudian, ia melakukan debut pertamanya. Di Stefano melakukan eksodus bersama dengan sejumlah pemain berbakat Argentina untuk memperoleh bayaran tinggi di Bogota pada 1949. Kurang dari empat tahun, ia menjadi pencetak gol terbanyak dalam sejarah klub, bahkan menghantar empat klub meraih gelar. Kariernya di sepakbola internasional kurang brilyan meski ia memapu membawa Argentina menjuarai Copa America pada 1947. Di Stefano juga pernah meniti karier sebagai pelatih sepakbola di klub yakni Boca Juniors, River Plate, Valencia dan Real Madrid, demikian laporan Reuters.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008