Beograd (ANTARA News) - Protes terhadap proklamasi kemerdekaan Kosovo di ibukota Republik Serbia, Beograd, berubah menjadi kerusuhan, Ahad, dan dua personel polisi cedera, demikian laporan media lokal. Dua personel polisi anti-huru hara terkena serangan ketika protes di luar kedutaan besar AS berubah menjadi kerusuhan. Pemrotes merusak mobil, melempar batu ke kedutaan besar AS itu dan membakar bangunan tersebut. Polisi anti-huru hara dengan susah-payah berhasil mengusir pemrotes menjauh dari kedutaan besar itu. Pemrotes juga menghancurkan jendela kedutaan besar Slovenia di Beograd, dan membawa pergi bendera Slovenia serta Uni Eropa dari bangunan tersebut. Slovenia saat ini menjadi Presiden Uni Eropa. Perdana Menteri Kosovo, Hashim Thaci, memproklamasikan kemerdekaan dalam sidang luar biasa parlemen Kosovo, Ahad pagi. Kosovo adalah provinsi otonomi di bagian selatan Serbia, sebelum bubarnya Yugloslavia. Di antara dua juta warganya, lebih dari 90 persen adalah etnik Albania dan sebanyak 7 persen etnik Serbia. Provinsi yang berusaha merdekat itu telah dikelola oleh misi PBB sejak NATO (Pakta Pertahanan Atlantik Utara) mengusir tentara Serbia dari sana pada 1999. Sebelumnya, Presiden Fatmir Sejdiu pada suatu taklimat menyeru dunia agar mengakui kemderkaan yang baru diproklamasikan oleh wilayah itu Ahad dan berikrar akan menghormati hak kelompok minrotasi Serbia. Sekitar dua jam setelah proklamasi kemerdekaan Kosovo, satu granat meledak Ahad di kota kecil bergolak di bagian utara Kosovo, Mitrovica, kata beberapa pejabat dan polisi. Ledakan itu terjadi di dekat satu pengadilan PBB, sementara satu granat lain dilemparkan ke tempat misi masa depan Uni Eropa akan berada, tapi gagal meledak, kata satu sumber polisi Kosovo. Tak ada laporan mengenai korban cedera. Di markasnya di New York, AS, Dewan Keamanan (DK) PBB, dalam sidang darurat pada Minggu sore, membahas masalah proklamasi kemerdekaan Kosovo tapi berakhir dengan perpecahan pandangan di antara 15 negara DK-PBB, demikian laporan Xinhua. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008