Semarang (ANTARA News) - Jalur alternatif yang menghubungkan Jawa Tengah dengan Jawa Timur, tepatnya di ruas Semarang-Purwodadi-Blora nyaris terputus akibat longsor yang terjadi di kilometer 36 di Desa Tangguharjo, Kecamatan Ngaringan, Kabupaten Grobogan, Jateng. Padahal, jalur tengah melalui Grobogan tersebut merupakan jalur alternatif vital terutama terkait banjir yang melanda jalur Pantura Semarang-Surabaya. Kondisi itu menyebabkan pengalihan arus lalu lintas Semarang-Surabaya dari jalur Pantura ke jalur tengah tidak mungkin dilakukan. Wartawan ANTARA yang memantau lokasi longsor pada Selasa melaporkan, longsor yang memakan hampir separo badan jalan di jalur tersebut sangat membahayakan kendaraan dan para pengguna jalan yang melintas. Oleh karenanya, aparat berwenang setempat tidak mengizinkan kendaraan berat melintas di jalur itu. Longsor itu terjadi persis berada di sebelah barat jembatan Kali Taman Ngaringan. Akibat ruas jalan longsor itu kendaraan yang melintas harus bergantian. Jika kerusakan itu tidak segera ditangani maka kondisi jembatan sebelah longsoran itu sangat membahayakan. Terkait adanya gangguan arus lalu lintas akibat jalan longsor, pihak Polres Grobogan langsung bertindak cepat. Selain menempatkan petugas di sekitar lokasi longsor juga melakukan koordinasi dengan Polres Blora untuk mengalihkan rute kendaraan berat yang akan menuju Purwodadi. Masalahnya, ruas jalan longsor itu cukup membahayakan jika dilalui kendaraan berat yang mengangkut muatan penuh, kata Kapolres Grobogan AKBP Frederik Kalalemba melalui Kasatlantas AKP Yayat Syarif Hidayat. "Kendaraan berat dari Blora kita minta dialihkan lewat Cepu-Ngawi-Sragen-Solo. Sedangkan dari arah Semarang kita alihkan lewat Sumber Lawang-Sragen/Solo," katanya. Selain di Ngaringan, kata Yayat, ada dua arus jalan lagi yang longsor dan kondisinya cukup mengawatirkan yakni di Jalan Raya Wirosari Randublatung tepatnya di Desa Kalirejo, Wirosari, Kemudian, ruas jalan Purwodadi-Blora km 5 di Desa Mayahan, Tawangharjo. "Kami berharap ruas jalan rusak ini segera ditangani. Jalur tengah ini cukup vital sebagai jalur alternatif," katanya. Sementara itu, staf Dinas PU Bina Marga Jateng Wilayah Sragen, Puryanto mengatakan, talud beton jembatan itu Senin (18/2) dinihari sekitar pukul 04.00 WIB roboh sehingga menyebabkan material jalan ikut longsor dan masuk ke dalam sungai di sebelah timurnya. "Sementara kita lakukan penanganan darurat yakni membuat pancang kayu di sekitar lokasi longsoran. Selanjutnya di atas jalan itu akan di bor dan dipasang besi yang dikaitkan dengan pancang kayu jati tadi. Lalu di atasnya diurug dengan batu," katanya.(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008