Kapasitas pendanaan yang bertambah akan sejalan dengan persediaan daun tembakau, yang merupakan bahan utama, yang meningkat. Hal ini dapat memengaruhi utilitas produksi, mengingat daun tembakau harus melalui tahapan dan waktu yang cukup lama sampai m
Jakarta (ANTARA) - PT Indonesian Tobacco Tbk dan PT Darmi Bersaudara Tbk resmi mencatatkan saham perdananya pada perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis pagi.

Direktur Utama Indonesian Tobacco Djonny Saksono mengatakan, dengan IPO ini, perseroan optimistis dapat mengembangkan bisnis secara luas.

"Kapasitas pendanaan yang bertambah akan sejalan dengan persediaan daun tembakau, yang merupakan bahan utama, yang meningkat. Hal ini dapat memengaruhi utilitas produksi, mengingat daun tembakau harus melalui tahapan dan waktu yang cukup lama sampai menjadi siap digunakan dalam proses pembuatan produk," ujar Djonny.

Emiten berkode saham ITIC itu sebanyak 274,06 juta saham atau 29,13 persen dari modal disetor dan ditempatkan penuh dengan harga saat IPO senilai Rp219 per saham sehingga dana yang berhasil dihimpun mencapai Rp60,02 miliar.

Baca juga: Bali United resmi jejakkan kaki di bursa

Perseroan menunjuk PT Phillip Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek.

Pada pencatatan perdana, saham ITIC naik 110 poin atau 50 persen ke level Rp330 per saham dengan transaksi sebanyak satu kali dengan volume sebanyak enam lot dan menghasilkan nilai transaksi Rp198 ribu.

Sementara itu, PT Darmi Bersaudara Tbk melepas 150 juta lembar saham dengan harga penawaran saham ditetapkan sebesar Rp150 per saham. Perseroan menargetkan dana sebesar Rp22 miliar.

Pada pencatatan perdana, saham emiten berkode KAYU itu naik 104 poin atau 69,33 persen atau ke level Rp254 per saham dengan transaksi sebanyak satu kali dengan volume sebanyak tiga lot dan menghasilkan nilai transaksi Rp76.200.

Perseroan berencana menggunakan dana IPO untuk modal kerja operasional dan sisanya untuk pembelian aset produksi berupa mesin-mesin pengolahan kayu yang akan disewakan pada pihak ketiga untuk melakukan produksi khusus.

Baca juga: BEI: Dua perusahaan resmi melantai di pasar modal

Baca juga: BEI resmikan pencatatan saham perdana Sentral Mitra Informatika

 

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2019