Jakarta (ANTARA News) - Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Alexander Ivanov, menegaskan Pemerintah Rusia tetap menolak kemerdekaan Kosovo karena dapat membahayakan stabilitas kawasan dan internasional. "Kami hanya ingin menjelaskan, bahwa kemerdekaan Kosovo dapat memicu munculnya gerakan separatis baru yang dapat menganggu stabilitas keamanan kawasan dan internasional," katanya, dalam dialog dengan para pemimpin media massa dan pebisnis Indonesia, di Jakarta, Rabu. Dalam pertemuan yang difasilitasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) itu, Ivanov mengemukakan kemerdekaan Kosovo sebagai hal yang melanggar konstitusional internasional. Kosovo selama ini dikenal sebagai salah satu provinsi di Serbia. Kemerdekaan Kosovo juga dapat berpengaruh terhadap negara-negara lain, yang memiliki ketegangan dengan warga minoritasnya, imbuhnya. "Apa yang dilakukan Kosovo dapat menjadi contoh bagi mereka untuk menyatakan kemerdekaannya. Ini terutama bagi warga Serbia di Bosnia-Herzegovina dan warga Albania di Makedonia," tutur Ivanov menyakinkan. Masalah regional Serbia-Kosovo yang memiliki persoalan yang rumit sejak awal, dapat semakin merembet ke kawasan lainnya, misalnya kawasan di barat Balkan, ataupun kawasan Eropa lainnya., tegasnya. Karena itu, Pemerintah Rusia menilai kemerdekaan Kosovo sebagai sesuatu yang membahayakan dan menolak pernyataan kemerdekaan provinsi di kawasan Serbia selatan itu. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008