Mataram (ANTARA News) - Gelombang pasang yang terjadi Rabu malam (20/2) sekitar pukul 20.00 WITA, mengakibatkan tiga kampung nelayan di Ampenan, Kota Mataram, tergenang air laut setinggi lutut. Dari tiga kampung nelayan yakni Kampung Pondok Perasi, Kampung Banjar, dan Kampung Bintaro Jaya, kondisi terparah dialami Kampung Bintaro Jaya sehingga puluhan keluarga yang mendiami kampung itu diungsikan. Walikota Mataram, Moh. Ruslan, pada Kamis meninjau lokasi sembari memberikan bantuan sembako bagi para korban. Sebanyak 22 Kepala Keluarga (KK) penduduk Kampung Bintaro Jaya diungsikan ke masjid, karena rumah mereka terendam sementara barang-barang berhasil diselamatkan. Kota Mataram dalam dua pekan ini dilanda angin kencang disertai hujan lebat dan itu terus terjadi sekarang, sehingga dikhawatirkan sejumlah kampung nelayan lain seperti Gatep dan Mapak juga terkena gelombang pasang. Salah seorang nelayan Ampenan, Ropii (30) mengatakan, hujan terjadi sejak Rabu (20/2) sore sementara gelombang mulai menghantam rumah-rumah penduduk sekitar 20.00 Wita. "Ratusan sampan yang diparkir di pinggir pantai ikut terbawa aruas air lalut hingga ke rumah-rumah penduduk sehingga hal itu cukup merepotkan nelayan, sementara hingga kini dilaporkan tidak ada korban jiwa," katanya. Walikota mengatakan, musibah banjir atau naiknya air laut di Kampung Bintaro Jaya merupakan yang pertama karena beberapa tahun sebelumnya kampung tersebut cukup aman. "Sebanyak 22 KK penduduk hingga kini masih mengungsi di masjid, namun untuk antisipasi gelombang susulan telah didirikan dua buah tenda di lokasi musibah," katanya. Pihak BMG Selaparang, Mataram, jauh sebelumnya telah mengingatkan kepada nelayan dan aktivitas pelayaran untuk tidak melaut, karena kondisi cuaca sekarang mebahayakan. Akibat cuaca buruk tersebut gelombang bisa mencapai 3,5 meter sementara kekuatan angin 30 knot atau sekitar 45 kilometer per jam.(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008