Surabaya (ANTARA News) - Ketua KONI Surabaya, Saleh Ismail Mukadar, menunjukkan komitmennya untuk membantu Persebaya, yakni memberikan dana talangan senilai Rp1 miliar yang dikumpulkan dari para koleganya. "Saya yang menjadi penjamin. Dana itu saya serahkan semuanya pada Persebaya agar bisa melakukan persiapan lebih dini," katanya saat ditemui wartawan di KONI Surabaya, Kamis. Sebetulnya, PSSI Surabaya mendapatkan alokasi dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) senilai Rp2,5 miliar melalui KONI Surabaya, namun hingga kini dana tersebut belum tersalur ke KONI Surabaya. Kalau pun turun, menurut dia, pembayarannya pun dilakukan per tri wulan. "Makanya, saya carikan pinjaman dulu. Yang penting, jangan sampai kita ketinggalan kereta. Soal bagaimana cara pengembaliannya, itu urusan teknis nanti," ujar Saleh, yang juga Ketua Komisi E DPRD Jawa Timur (Jatim) itu. Ia mengemukakan, langkah itu dilakukan, agar Persebaya sebagai klub sepak bola kebanggaan warga Surabaya nasibnya tidak terus terkatung-katung. "Kita harapkan dana yang diberikan pada Persebaya tersebut bisa digunakan untuk kepentingan pembentukan tim dan persiapan kontrak pelatih," ujar Saleh. Menurut dia, untuk persiapan awal dana sebesar ini dirasa sudah mencukupi. Bahkan, Saleh berjanji akan menambah Rp500 juta lagi, bila kebutuhan untuk persiapan kontrak pemain dan pelatih masih kurang. Dana talangan itu sebetulnya akan diserahkan langsung kepada ketua Umum Persebaya, Arif Afandi. Hanya saja, Arif, yang juga Wakil Walikota Surabaya sedang berada di Jakarta. Pelatih Persebaya, Freddy Muli, mengatakan bahwa bagus kalau ada dana talangan seperti itu. "Jadi, saya kira nggak ada masalah untuk masa persiapan ini," ujarnya. Terkait dengan posisi manajer, Saleh mengemukakan, dengan sangat menyesal tak bisa menerima tawaran itu. Keputusan tersebut dijadwalkan baru akan diambil usai sidang Mahkamah Konstitusi (MK), di mana Saleh sedang mengajukan uji materi (judicial review) ke MK menyangkut pasal 40 UU Sistem Keolahragaan Nasional. Hanya saja, keluarnya struktur manajemen baru menyesuaikan bentuk PT membuat dirinya tak mungkin menerima tawaran tersebut, yakni merangkap jabatan selaku aparat negara sekaligus pengurus olahraga. "UU tak membolehkan saya menjadi General Manager atau apalah namanya. Tapi, itu tak penting. Bagi saya, di mana pun posisinya, asal demi Persebaya saya akan siap membantu," katanya menambahkan. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008