Pekanbaru (ANTARA News) - Gubernur Riau HM Rusli Zainal mengungkapkan kembali terjadinya kebakaran hutan dan lahan di daerahnya merupakan musibah yang sulit dihindari. "Apa yang terjadi ini musibah. Tidak ada orang atau perusahaan yang mau membakar kebunnya," ujar Gubernur saat meninjau langsung lokasi kebakaran lahan gambut di Desa Rantau Bais Kecamatan Tanah Putih Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Ahad. Lokasi yang terbakar itu merupakan kebun warga dan semak belukar di lahan gambut yang berada di jalan lintas yang menghubungkan Duri, Kabupaten Bengkalis dengan Ujung Tanjung, Kabupaten Rokan Hilir. Luas lahan yang telah empat hari terbakar di daerah itu diperkirakan ratusan hektar. Lahan tersebut merupakan pencanangan pemerintah kabupaten untuk kebun K2I (program pengentasan kemiskinan kebodohan dan percepatan infrastruktur Pemerintah Provinsi Riau). Tidak hanya di Rantau Bais, bahkan, kawasan eks Hak Pengusahaan Hutan (HPH) yang dicanangkan untuk kebun K2I di Desa Sepahat Kecamatan Bukit Batu Bengkalis juga hangus terbakar. "Kebun yang kita bangun terbakar, HTI perusahaan juga. Itu sudah musibah bagi kita," ungkap Gubernur. Rusli Zainal mengharapkan kewaspadaan semua pihak untuk mengatasi makin meluasnya pembakaran lahan karena cuaca kering amat mendukung ditambah pula lahan yang terbakar umumnya berada di tanah gambut. Gubernur mencontohkan areal gambut di Rantau Bais dan di Sepahat serta di Pelintung Kota Dumai yang terbakar, akibat satu titik api yang tidak cepat dipadamkan, akhirnya meluas membakar kawasan disekitarnya. "Kebakaran ini disebabkan masa kemarau panjang dan adanya badai Nicholas yang membuyarkan potensi hujan. Akibatnya lahan gambut rentan adanya percikan api yang pada akhirnya jadikan daerah ini rawan terbakar," katanya. Tiupan angin kencang dan keringnya gambut memudahkan api meluluhlantakkan hutan semak belukar dan areal kebun yang ada. Gubernur Rusli mengakui pihaknya telah bekerja sama dengan pemerintah kabupaten/kota dan Manggala Agni Departemen Kehutanan memadamkan api. Namun, upaya tersebut belum mampu memkeseluruh lahan yang terbakar di Riau, selain karena faktor musim kering juga minimnya peralatan yang dimiliki regu pemadam kebakaran. "Ini musibah bersama. Pemprov bersama dengan kekuatan pemerintah kabupaten/kota telah berupaya memadamkan areal yang terbakar. Tetapi karena yang terbakar berada dalam tanah gambut ditambah pula minimnya peralatan, kita minta pemerintah pusat memperkuat tim kita," ungkap Gubernur. Gubernur Rusli sejak Sabtu (23/2) hingga Senin (25/2) berkantor di Dumai. Daerah pesisir timur Sumatera yang dicanangkan sebagai lokasi zona perdagangan bebas di Riau itu, menderita dampak buruk dari kebakaran lahan gambut.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008