Banda Aceh (ANTARA News) - KRI Pati Unus ikut meringankan beban korban bencana alam gempa bumi Kabupaten Simeulue, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) dengan menyediakan sembako dan langsung dibagikan kepada masyarakat di daerah tersebut. Wartawan ANTARA News dari Simeulue, Minggu, melaporkan kapal dengan nomor lambung 384 yang berangkat dari Lantamal Teluk Bayur Padang, Sumatera Barat (Sumbar) hari Sabtu itu pada Minggu pagi kemudian kembali ke pangkalannya di Sumatera Barat. KRI yang dipersiapkan Armada Barat TNI-AL untuk mendukung operasi Trisula dan bantuan kemanusiaan itu membawa aneka makan siap saji seperti mie instan, gula pasir, kopi, roti, teh, minyak goreng, roti kaleng dan susu bubuk. Bantuan yang dibawa Komandan Lantamal II Laksamana Pertama TNI Syarif Husin diterima Sekdakab Simeulue, Saifuddin Abdurrahman pada Sabtu (23/2). Sekda menyatakan terima kasih atas perhatian Komandan Lantamal II kepada korban gempa Simeulue. Lantamal beserta Sekdakab langsung menyerahkan bantuan sembako kepada warga sebuah desa yang menjadi korban gempa berkekuatan 7,3 Skala Richter (SR) yang mengguncang Simeulue, Rabu (20/2) pekan lalu itu. Sementara tiga truk yang memuat bantuan sembako dari Dinas Sosial Provinsi NAD masih dalam perjalanan. Truk tersebut diberangkatkan sejak Rabu (20/2) malam pasca gempa bumi hingga hari ini belum tiba di Pulau Simeulue. Hingga Minggu , bantuan yang sudah diterima korban gempa hanyalah yang disalurkan langsung oleh Gubernur NAD, Irwandi Yusuf dan rombongan Wakil Gubenur Muhammad Nazar serta Panglima Kodam Iskandar Muda Mayjen TNI Supiadin AS yang meninjau lokasi gempa pada Kamis (21/2) lalu. Selain itu juga bantuan yang disalurkan lewat udara oleh tiga pesawat jenis Cassa milik TNI AU yang disiagakan di Banda Aceh dan Medan Sumatera Utara serta bantuan sembako dari KRI Pati Unus. Gempa bumi yang mengguncang Simeulue dan dirasakan hampir diseluruh Aceh hingga Sumatera Utara dan Sumatera Barat itu menelan empat orang korban jiwa dan 56 orang menderita luka ringan serta berat, di samping puluhan unit rumah maupun fasilitas umum lainnya mengalami kerusakan.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008