Pekanbaru (ANTARA News) - Diperkirakan 1.500 hektar hutan eks Hak Pengusahaan Hutan (HPH) yang ada di Kota Dumai, Provinsi Riau, hangus terbakar sejak dua pekan terakhir. "Hutan eks HPH itu telah dikembalikan ke Departemen Kehutanan. Hutan dan lokasi yang dicanangkan untuk Kawasan Industri Dumai (KID) juga ikut terbakar," ujar Walikota Dumai Zulkifli AS saat ditemui di Dumai, Ahad. Zulkifli mengakui, pertama kali lokasi eks HPH dan lahan konsesi perusahaan serta lahan garapan masyarakat dan KID yang ada di daerah Pelintung Kec. Medang Kampai itu terbakar pada pertengahan Januari 2008 lalu, namun api dapat dipadamkan. "Dalam dua pekan terakhir api muncul lagi di lokasi yang sama dan sulit dipadamkan," katanya. Menurut dia, faktor cuaca yang kering dan lahan gambut yang terbakar di daerah itu menyulitkan pemadaman api. Bahkan, api berada dibawah permukaan tanah gambut. Ia merincikan lahan KID yang terbakar seluas 120 hektar, eks HPH di Pelintung mencapai 1.500 hektar sedangkan areal lain yang terbakar di Dumai di empat kecamatan lainnya mencapai 2.000 hektar lebih. "Kebakaran yang terjadi di Dumai ini bukan lagi jadi masalah daerah tapi nasional bahkan internasional. Api sulit dipadamkan saking luasnya lahan bergambut dalam. Hikmahnya mungkin karena ini Dumai jadi dikenal orang," ujar Zulkifli. Udara kota di pesisir timur Sumatera yang berhadapan dengan Selat Melaka itu tiap hari tertutup kabut asap, bahkan jarak pandang saat pagi hari hanya beberapa meter saja. Meski api di Pelintung tidak lagi berkobar, namun asap dari pembakaran di gambut dalam masih tetap mengepul dan bara api dalam gambut itu sulit dipadamkan meskipun telah mempergunakan bom air yang diangkut helikopter.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008