Semarang (ANTARA News) - Pelatih PB Djarum Kudus, Fung Permadi, menilai absennya pebulutangkis nasional Simon Santoso pada Swiss Open dan All England bulan Maret 2008 karena yang bersangkutan difokuskan menjadi tunggal ketiga pada turnamen bulutangkis beregu putra dunia, Piala Thomas, di Jakarta, 11-18 Mei 2008. "Itu merupakan strategi pelatih karena peluang Simon untuk turun pada Olimpiade 2008 Beijing, China, sangat berat, mengingat nilai yang dikumpulkan terlalu jauh untuk bisa menembus Olimpiade," katanya ketika dihubungi dari Semarang, Minggu malam. Turnamen bulutangkis Swiss Open dan All England merupakan ajang terakhir pengumpulan nilai bagi pebulutangkis yang bisa turun pada Olimpiade di China mendatang. Simon saat ini menempati peringkat 10 besar dunia, sedangkan nilai yang dikumpulkan Taufik Hidayat dan Sony Dwi Kuncoro masih bisa menjangkau Olimpiade 2008. Mantan pebulutangkis nasional yang beberapa tahun membela Taiwan tersebut mengatakan, masih ada Kejuaraan Bulutangkis Asia sekitar bulan April bagi Simon sebagai ajang pemanasan sebelum turun pada Piala Thomas mendatang. Ketika ditanya apakah sebagai tunggal ketiga tidak akan mempengaruhi penampilan Simon apabila hanya turun pada Kejuaraan Asia, Fung yang menjadi pelatih PB Djarum sejak Januari 2007 menjelaskan untuk pebulutangkis sekelas Simon tidak ada persoalan meskipun hanya turun pada satu even saja. "Saya kira Simon bisa menyesuaikan diri dengan cepat dengan rekan-rekannya pada Piala Thomas di Jakarta mendatang. Saya yakin pelatihnya, Hendrawan sudah mempersiapkan Simon sebaik-baiknya," katanya menegaskan. Seperti diwartakan sebelumnya, sebagai pemain tunggal ketiga, Simon yang berperingkat 10 dunia difokuskan menghadapi turnamen yang akan digelar di Jakarta pada 11-18 Mei. Demi persiapan tersebut, Simon tidak akan ambil bagian pada tiga turnamen di Eropa, Jerman Terbuka, All England dan Swiss Terbuka Super Series. "Publik pasti tidak lupa dengan Piala Thomas 2004 ketika Simon sebagai tunggal ketiga menjadi penentu (saat kedudukan 2-2 melawan Denmark di semifinal) dia kalah dari Peter Rasmussen," kata Hendrawan. Keadaan itulah yang tidak ingin terulang lagi pada putaran final Piala Thomas 2008 di Istora Gelora Bung Karno Jakarta. (*)

Copyright © ANTARA 2008