Surabaya (ANTARA News) - Operator seluler, Axis berupaya mengembangkan pasar di Jawa Timur dengan membangun Axis Centres di Surabaya dan Malang, serta berencana mendirikan BTS hingga 1.000 unit hingga akhir 2008. CEO Axis, Erik Aas saat bertemu dengan wartawan di Surabaya, Rabu, mengemukakan, saat ini di Jawa Timur sudah ada 300 BTS dengan wilayah jangkauan jaringan mencakup, antara lain Surabaya, Mojokerto, Lamongan, Magetan, Madiun, Nganjuk, Malang dan Batu. "Nantinya kami akan menjangkau lebih luas lagi, seperti Trenggalek, termasuk Jember dan sekitarnya hingga seluruh Jawa Timur terjangkau semua. Semua investasi yang kami gunakan untuk pengembangan Axis ini mencapai 500 juta dolar AS," katanya. Didampingi Kepala Pemasaran dan Distribusi Axis, Edward Anwar, Erik mengemukakan bahwa pihaknya memiliki ambisi untuk terus membangun jaringan yang lebih luas dan hal itu tentunya membutuhkan waktu. Meskipun Axis menggunakan teknologi GSM, pihaknya optimistis bisa bersaing dengan operator lain yang saat ini banyak menjanjikan tarif murah dengan teknologi CDMA. Apalagi, teknologi telekomunikasi di dunia saat ini masih didominasi teknologi yang menggunakan GSM. "Ada beberapa strategi yang kami gunakan untuk ini, antara lain menghilangkan perbedaan tarif kalau telepon ke operator lain. Maksudnya dengan menggunakan Axis, untuk telepon satu menit hanya Rp600 ke semua operator, sedangkan sesama Axis hanya Rp60, sementara SMS ke semua operator hanya Rp60," katanya. Edward Nawar menambahkan bahwa pihaknya memberikan layanan yang sederhana dan transparan kepada pelanggan, baik mengenai harga maupun program. Artinya, pelanggan tidak perlu lagi berfikir menit keberapa harus menggunakan telepon dengan tarif murah. "Jadi dengan Axis ini, kapanpun dan dimanapun harganya tetap seperti itu. Itulah yang kami maksud transparan. Sementara yang lain menjanjikan sangat-sangat murah, tapi pelanggan harus berhitung dulu pada menit ke berapa," katanya. Selain itu, Axis memiliki masa aktif 30 hari dengan masa tenggang 90 hari. Untuk lamanya menelpon, Axis juga sangat transparan, karena dihitung setelah 15 detik pertama dan jika hanya menghubungi operator lain dalam waktu 30 detik hanya dikenai tarif Rp300," katanya menambahkan. Ia mengemukakan, ditargetkan akhir 2008 seluruh Jawa Timur sudah bisa diakses dengan menggunakan kartu dengan ciri khas warna warni tersebut. Axis yang dulu bernama Lippo Telecom dan kini didukung operator Saudi Telecom Company (Saudi Arabia) serta Maxis Communications (Malaysia) itu, optimistis bisa menarik selera pengguna seluler juga, karena dipimpin oleh seorang CEO yang berpengalaman. Erik yang menjabat CEO Axis sejak Oktober 2007, memiliki pengalaman tujuh tahun di Asia dan pernah menjadi CEO Grameenphone, sebuah operator di Bangladesh. Ia bekerja di Bangladesh sejak Nopember 2004 hingga Oktober 2007 dengan prestasi menaikkan pelanggan Grameenphone dari hanya dua juta orang menjadi 15 juta, dan menguasai 60 persen pasar dalam persaingan yang sangat ketat. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008