Kairo (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Ahmed Abul Gheit, Kamis, menyampaikan keprihatinan mengenai berlanjutnya operasi militer Israel di Jalur Gaza, kata Kementerian Luar Negeri Mesir. Jurubicara Kementerian Luar Negeri Mesir Hossam Zaki mengatakan Abul Gheit mengeluarkan pernyataan tersebut selama pertemuan dengan delegasi Kementerian Luar Negeri Israel yang dipimpin oleh Direktur Jenderal Aharon Abromovich dan sedang berkunjung ke Mesir. Selama pertemuan tersebut ia menganggap Israel bertanggung jawab atas memburuknya kondisi kemanusiaan di Jalur Gaza. Abul Gheit juga mengeritik kebijakan penghukuman kolektif Israel, karena itu hanya akan menimbulkan penderitaan lebih berat bagi rakyat Jalur Gaza, yang ditolak oleh Mesir, kata Zaki. Selama pembicaraan tersebut, kedua pihak juga membahas perkembangan pembicaraan Palestina-Israel, sementara Abul Gheit juga menegaskan pentingnya untuk membuat terobosan di jalur Palestina. Zaki mengatakan pembicaraan tersebut adalah bagian dari upaya tak-kenal-henti Mesir untuk mewujudkan pengaturan dan pemahaman guna melicinkan jalan bagi meredanya situasi antara Palestina dan Israel sehingga memungkinkan penduduk Jalur Gaza bergerak bebas dan sah untuk melakukan penyeberangan. Kepala Dinas Intelijen Mesir Omar Suleiman dijadwalkan mengunjungi Israel pekan depan untuk mengadakan pembicaraan mengenai pencabutan pengepungan atas Jalur Gaza, yang semua pos penyeberangannya ditutup akibat tindakan Israel. Pesawat tempur dan pengintai Israel terbang di atas Jalur Gaza, Kamis, dan mengincar gerilyawan yang menembakkan roket rakitan dari daerah kantung tersebut ke masyarakat dan kota kecil di Israel selatan. Mo`aweya Hassanein, kepada dinas gawat darurat dan ambulan di Kementerian Kesehatan Palestina, mengatakan 30 orang Palestina telah tewas dalam serangan Israel sejak Rabu pagi. Satu orang Yahudi tewas Rabu, setelah satu roket yang ditembakkan oleh kelompok pejuang Palestina dari Jalur Gaza mendarat di tempat parkir di dekat kampus Sapir College di Israel selatan. Seorang gadis remaja Mesir meninggal akibat tembakan Israel, Kamis, di dekat tempat penyeberangan perbatasan antara Mesir dan Jalur Gaza, demikian laporan kantor berita resmi Mesir, MENA. Sewaktu berdiri bersama anggota keluarganya di luar rumah mereka di daerah Ad-Dehenia di dekat tempat penyeberangan Karam Abu-Salem, Samah Nayef Abu Garrad (13) ditembak di kepala dari satu menawar pengawas Israel, kata kantor berita itu. (*)

Copyright © ANTARA 2008