Pekanbaru (ANTARA News) - Dua ekor bayi gajah yang lahir di Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) Kabupaten Pelalawan, Riau, resmi menyandang nama taman nasional tersebut melalui acara pemberian nama yang dilakukan oleh Wakil Gubernur Riau H. Wan Abu Bakar MS. Peresmian nama dua ekor bayi gajah berkelamin jantan dan betina itu dilakukan di Kamp Flying Squard WWF di Desa Lubuk Kembang BUnga Kec. Ukui, Pelelawan, Sabtu. Dua ekor bayi hewan langka itu lahir dari dua induk yang merupakan anggota Flying Squard. Gajah pertama yang lahir di kawasan taman nasional itu adalah Nela (diambil dari kata Nilo) yang lahir pada 23 Pebruari 2007 lalu dan Tesso (3 bulan) yang lahir pada November 2007. Peresmian nama kedua bayi gajah itu ditandai dengan memotong tumpeng yang terbuat dari campuran dedak, gula kelapa dan jagung oleh Wakil Gubernur Riau Wan Abu Bakar dan kemudian disuapkan ke mulut Lisa dan Ria, induk dari Tesso dan Nela. "Ayah dari dua bayi ini gajah liar yang tinggal di dalam taman nasional," ujar Kepala Balai TNTN Hayani Supcrahman seraya tersenyum. Tim Flying Squard yang dilatih WWF dan Balai TNTN merupakan tim yang terdiri dari empat ekor gajah (dua betina dan dua jantan) dan delapan orang mahout (pelatih gajah). "Yang menghamili gajah betina kami bukannya rekannya gajah jantan jinak tapi gajah liar dari dalam taman nasional," tambah Hayani. Nama Tesso Nilo selain nama taman juga melekat pada bayi gajah itu merupakan nama dua sungai yang mengalir di hutan taman nasional tersebut. Kawasan hutan TNTN seluas 38.576 hektare berada di Kabupaten Pelalawan dan Indragiri Hulu. Di kawasan hutan yang menjadi kawasan konservasi gajah Sumatera itu terdapat 70-90 ekor gajah liar. Taman nasional eks HPH Inhutani itu berbatasan dengan 32 desa dan acap terjadi konflik dengan masyarakat, karena kawanan gajah liar itu selalu masuk perkampungan. "Tapi sejak ada Tim Flying Squard gangguan berkurang. Kini anggota tim kami tidak lagi empat tetapi jadi enam ekor dengan adanya dua bayi gajah," kata Hayani. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008