Bojonegoro (ANTARA News)- Sejumlah desa di Kecamatan Widang di Kabupaten Tuban dan Kecamatan Laren di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, sejak dua hari terakhir kembali kebanjiran akibat jebolnya tanggul sepanjang 150 meter di Desa Tegalrejo, Kecamatan Widang, sehingga air Bengawan Solo masuk. Warga sampai Minggu petang belum ada yang mengungsi, walau sedikit-dikitnya ada 1.000 rumah dan beberapa fasilitas pendidikan kebanjiran mencapai sekira 10 hingga 50 centimeter. "Sudah empat kali, setelah banjir besar beberapa waktu lalu, daerah kami terendam air Bengawan Solo yang masuk melalui tanggul di Desa Tegalrejo Kecamatan Widang," kata Camat Laren, Kabupaten Lamongan, Rusgiyanto, kepada ANTARA News, Minggu. Menurut dia, desa di wilayahnya yang tergenang air banjir mulai Desa Centini, Ndurikulon, Njabung, Bulutigo dan Siser. Di Desa Centini, SMU NU dan Madrasah Ibtidaiyah dan SPMN 2 setempat, terendam air banjir berkisar 20 cm di dalam ruang kelas. Akibatnya, sejak dua hari lalu kegiatan proses belajar mengajar dialihkan ke masjid dan tempat lainnya. "Memang sekolah itu lokasinya rendah," katanya. Di sejumlah desa di Kecamatan Laren, ia mengemukakan, sedikit-dikitnya ada 1.000 lebih rumah warga yang kebanjiran, tetapi warga belum mengungsi lantaran genangan air paling tinggi sekira 50 centimeter. Menurut dia, Satlak Kecamatan Laren terus melakukan pemantauan guna mewaspadai kemungkinan air terus naik. "Selama tanggul di Widang Tuban tidak ditutup, masyarakat kami tidak akan bisa tidur nyenyak," kata Rusgiyanto. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008