Jakarta (ANTARA News) - Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (BTN) Iqbal Latanro mengatakan, pemegang saham dalam hal ini pemerintah telah memberikan kesempatan untuk menentukan sendiri mekanisme penguatan modal bank tersebut. "Pemegang saham mempersilakan BTN melakukan kajian dan memberi peluang kepada kami untuk menentukan sendiri arah ke depannya," kata Iqbal Latanro di Jakarta, Senin, usai rapat koordinasi terbatas di Kementerian Negara Koperasi dan UKM. Mekanisme penguatan modal tersebut dapat melalui privatisasi atau memperoleh penguatan modal dengan cara akuisisi. Namun sesuai dengan rencana bisnis BTN yang termuat dalam Rencana Kerja Anggaran Perseroan (RKAP) 2008, BTN disetujui melakukan penawaran saham perdana (IPO-Initial Public Offering) menjelang akhir semester II 2008. "Kita akan IPO sebanyak 30 persen pada semester II tahun 2008," katanya. Pihaknya akan membawa usulan ke DPR setelah ada keputusan BTN akan diprivatisasi atau diakuisisi dari pemegang saham. Sebelumnya, Menteri Negara BUMN Sofyan Djalil mengatakan, pihak yang akan memutuskan status PT BTN melakukan IPO atau justru diakuisisi oleh bank pemerintah yang lain adalah konsultan independen yang ditunjuk manajemen BTN sendiri. "Kita akan meminta konsultan untuk menilai baik buruknya, pemerintah belum memutuskan apakah BTN akan IPO atau diakuisisi oleh bank BUMN lain," kata Meneg BUMN Sofyan Djalil. Ia mengatakan, konsultan independen yang ditunjuk itulah yang akan menilai opsi mana yang jauh lebih baik dan strategis bagi BTN. Pihaknya menjamin, BTN akan tetap menjadi bank yang fokus membiayai kredit perumahan bagi masyarakat menengah ke bawah terkait apapun opsi yang nantinya akan diambil untuk BTN. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008