Jakarta (ANTARA News) - Angka inflasi Februari tak mampu mengangkat perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tekanan bursa regional dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup turun 2,56 persen, Senin. IHSG ditutup turun 69,632 poin menjadi 2.652,312 dan indeks LQ45, kelompok 45 saham unggulan, melemah 17,425 poin (2,95 persen) ke level 573,347. Analis Riset PT Valbury Asia Securities Krisna Dwi Setiawan kepada ANTARA News mengatakan, angka inflasi Februari sebesar 0,65 persen turun dari Januari 1,1 persen, namun faktor bursa regional masih mendominasi pasar. Penurunan angka inflasi ini, kata Krisna, dianggap wajar setelah pada Januari angkanya cukup tinggi, apalagi Bank Indonesia diperkirakan tidak menurunkan suku bunga acuannya (BI-rate). "Wajarlah setelah inflasi Januari begitu tinggi dan BI sendiri kayaknya tidak akan menurunkan BI-rate," jelasnya. Menurut Krisna, para pelaku pasar juga kembali ditakutkan akan resesi ekonomi AS yang mendorong bursa global kembali berjatuhan dan diikuti bursa regional serta BEI. Anjloknya Indeks Dow Jones di Bursa Wall Street AS telah berimbas ke beberapa bursa saham Asia, seperti bursa Tokyo dengan indeks Nikkei-225 jatuh 610,84 poin menjadi berakhir pada 12.992,18 dan bursa Hongkong dengan indeks Hang Seng melemah 746,69 poin atau 3,07 persen menjadi 23.584,97. Selain itu, lanjut Krisna, secara teknikal indeks BEI juga masih dalam keadaan overbought (jenuh beli). "Sentimen itu hanya sebagai pemicu saja, karena secara teknikal masih overbought," tambahnya. Sentimen tersebut telah menekan saham-saham di BEI, sehingga saham yang menurun mendominasi sebanyak 187 dibanding yang naik hanya 22, sedangkan 40 stagnan dan 204 efek tidak diperdagangkan. Beberapa saham unggulan yang turun dan memimpin melemahnya indeks di antaranya saham Bumi Resources yang turun Rp450 menjadi Rp7.250, Aneka Tambang terkikis Rp125 ke level Rp3.975, Telkom melemah Rp350 ke harga Rp9.450, Tambang Timah terkoreksi Rp350 ke posisi Rp32.200, Bank BCA turun Rp50 ke Rp3.525 dan Astra Internasional turun Rp700 menjadi Rp27.150. Volume perdagangan mencapai 2,731 miliar saham dengan nilai Rp4,530 triliun dari 54.227 kali transaksi. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008