Basra, Irak (ANTARA News) - Seorang wanita dan anak-anak Irak tewas sesudah rumahnya diserbu tentara Inggris, yang dilaporkan salah tembak, kata polisi dan pejabat kesehatan kepada kantor berita Prancis AFP, Rabu. Polisi di Basra, kota kedua Irak, menyatakan bahwa peristiwa tersebut terjadi ketika tentara Inggris balas menembak sesudah pejuang meluncurkan roket di pangkalan mereka di pelabuhan udara kota itu pada Minggu. "Beberapa roket ditembakkan dari daerah Haiyniyah, Basra tengah, ke arah pelabuhan udara itu," kata juru bicara polisi, Kolonel Karim Zaidi, mengutip keterangan saksi. "Sesudah itu, tentara Inggris balas menembak dan satu pelurunya menerjang rumah di lingkungan Shuala, Haiyniyah, membunuh seorang wanita dan satu anak-anak. Empat anak-anak juga luka," katanya. Ia menyatakan, kepala polisi Basra Brigadir Jenderal Abdel Jalil Khalaf sudah menghubungi tentara Inggris. "Tentara menjamin kami bahwa penyelidikan sudah dilakukan untuk memeriksa kejadian itu. Mereka menjamin kami bahwa korban akan diberi ganti rugi jika terbukti mereka tewas oleh tembakan tentara Inggris," katanya. Pada Selasa, pihak Inggris di London memastikan bahwa penyelidikan sudah dilakukan. "Pemeriksaan sedang berlangsung untuk menentukan apakah itu diakibatkan oleh peluru lontaran 2 Maret di dekat Hyall Shuala," kata juru bicara kementerian pertahanan Inggris. "Kami bekerja dengan polisi Basra untuk menyelidiki sebab dan akibat kejadian itu. Kami tidak menyasar daerah permukiman dengan tembakan senjata berat," katanya. "Kami memunyai aturan keras, yang mengatur penggunaan peluru, yang dimaksudkan untuk menjamin kerusakan sampingan ditekan sampai mutlak kecil," ujarnya. Inggris memunyai sekitar 4.100 tentara di Irak, kebanyakan dari mereka ditempatkan di pelabuhan udara Basra. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008