Jakarta (ANTARA News) - Utusan khusus Inggris untuk Perdagangan dan Investasi Internasional, Pangeran Andrew, akan mengajak lebih banyak lagi pengusaha Inggris untuk melakukan investasi di Indonesia yang dinilainya telah melakukan banyak perbaikan dalam 10 tahun terakhir. "Pangeran Andrew setuju agar lebih banyak pebisnis Inggris datang ke Indonesia," kata Jurubicara Presiden, Dino Patti Djalal, dalam jumpa pers usai pertemuan Pangeran Andrew dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis. Menurut Dino, dalam pertemuan setengah jam itu, Presiden juga mengharapkan hubungan bisnis antara Indonesia dan Inggris terus meningkat seperti yang terjadi dalam beberapa tahun belakangan ini. "Nilai investasi perusahaan Inggris ke Indonesia pada 2007 adalah yang terbesar kedua, yakni sebesar 1,6 mililar dolar AS dalam 63 proyek. Sementara investasi sejak 1967 hingga 2006 mencapai 35 miliar dolar AS pada 1.016 proyek," kata Dino. Presiden mengharapkan momentum peningkatan investasi ini terus dikembangkan, dengan terus memperbaiki iklim investasi di Indonesia, sehingga pengusaha Inggris semakin tertarik. "Pangeran Andrew banyak membahas iklim investasi dan merasa terkesan dengan transformasi Indonesia dalam 10 tahun terakhir, terutama perkembangan demokrasi, stabilitas politik dan pertumbuhan ekonomi Indonesia," katanya. Mengenai proyek Tangguh di Papua yang dikelola BP, Pangeran Andrew juga mengatakan terkesan dengan operasional proyek itu yang bermitra dengan masyarakat lokal dan tetap memperhatikan lingkungan hidup serta budaya setempat. Dalam pertemuan itu, Pangeran Andrew yang bergelar Duke Of York didampingi Dubes Inggris untuk Indonesia, Charles Humfrey, sedangkan Presiden Yudhoyono ditemani Menko Perekonoian Boediono, Menlu Hassan Wirajuda dan Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro. (*)

Copyright © ANTARA 2008