Jakarta (ANTARA News) - Menjelang libur panjang Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis, ditutup naik 0,64 persen dipimpin beberapa saham perbankan pilihan dan sektor komoditi. IHSG ditutup naik 16,804 poin berada di level 2.656,456, sedangkan indeks LQ45, kelompok 45 saham unggulan, menguat 4,212 poin (0,74 persen) ke posisi 574,927. Analis Riset PT BNI Securities M Alfatih kepada ANTARA News, mengatakan, jelang libur panjang dan hasil Rapat Dewan Gubernur BI yang mempertahankan BI-rate sebesar 8 persen direspon bervariasi. "Bertahannya BI-Rate membuat beberapa saham sensitif suku bunga mix (bervariasi). Memang beberapa saham naik, namun beberapa lainnya juga masih negatif," kata Alfatih. Beberapa saham yang sensitif suku bunga yang naik seperti Bank BII menguat Rp10 menjadi Rp360, Bank Niaga terdorong Rp10 ke level Rp730 dan Bank Mandiri terangkat Rp25 ke harga Rp3.175, sementara lainnya Bank BCA masih terkoreksi Rp75 menjadi Rp3.550 dan Bank BRI turun Rp50 ke harga Rp6.850. Alfatih juga mengungkapkan kenaikan indeks ini juga didorong oleh saham perkebunan dan komoditi pertambangan karena faktor kenaikan harga komoditasnya. Saham berbasis komoditi yang mendorong indeks diantaranya saham Bumi Resources yang naik Rp200 menjadi Rp7.000, Energi Mega Persada terangkat Rp30 ke posisi Rp1.370, Astra Agro Lestari melambung Rp100 ke level Rp32.250, Aneka tambang terangkat Rp50 ke harga Rp4.100 dan Bisi Internasional menguat Rp200 menjadi Rp3.800. Dia juga mengungkapkan bahwa penguatan bursa regional, seperti bursa Tokyo, Hongkong dan Singapura juga menjadi pendorong indeks BEI. Bursa Tokyo dengan Nikkei-225 ditutup naik 243,36 poin (1,88 persen) menjadi 13.215,41, bursa Hongkong dengan indeks Hang Seng ditutup naik 228,39 poin (0,99 persen) ke level 23.342,73 dan bursa Singapura dengan indeks Straits Times terdorong 7,14 poin (0,25 persen) ke posisi 2.917,91. Kondisi di atas telah membuat perdagangan saham di BEI pada Kamis ini didominasi yang naik sebanyak 101 dibanding yang turun 83, sedangkan 62 stagnan dan 209 efek tidak diperdagangkan. Volume perdagangan mencapai 2,304 miliar saham dengan nilai Rp4,080 triliun dari 50.320 kali transaksi. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008