Cilacap (ANTARA News) - Kapal tanker MT Cendrawasih yang terbakar di perairan selatan Yogyakarta pada Rabu (5/3), akhirnya berhasil dievakuasi dan merapat di Dermaga Area 70 Pertamina Unit Pengolahan IV Cilacap, Jumat, sekitar pukul 17.30 WIB. Kapal yang ditarik oleh dua kapal tunda (tugboat) yakni TB Patra Tunda 4202 dan TB Musala tersebut, datang satu jam lebih cepat dari yang diperkirakan yakni pukul 18.30 WIB. Sesampainya di dermaga tersebut, kapal tanker MT Cendrawasih segera dipasangi garis polisi (police line) oleh Polres Cilacap. Menurut Kepala Humas Pertamina UP IV Cilacap, Daryono S, keberadaan kapal tanker MT Cendrawasih di Cilacap sebagai barang bukti yang dititipkan hingga kedatangan tim identifikasi dari Polres Gunung Kidul, Yogyakarta, yang menurut rencana akan datang pada Sabtu (8/3). "Polres Gunung Kidul meminta supaya tidak seorang pun yang menaiki kapal sebelum dilakukan identifikasi oleh kepolisian," katanya. Selama bersandar di Cilacap, kata dia, kapal tersebut juga akan menjalani "wiring" (perbaikan atau pemasangan kawat) dan selanjutnya kembali ke pangkalannya di Jakarta (Dinas Perkapalan Pertamina Pusat). Tanker MT Cendrawasih yang baru mengirim MFO sebanyak 23.000 kilo liter ke Surabaya dan Gresik, mengalami sedikit gangguan di bagian mesin saat berangkat dari Surabaya, atau beberapa mil dari pelabuhan Semampir Surabaya. Namun masalah itu masih bisa diatasi oleh kru kapal, dan perjalanan bisa dilanjutkan. Namun saat kapal melintas di perairan selatan Yogyakarta dengan kecepatan sekitar 10,5 knot, tanpa diketahui penyebabnya tiba-tiba dari ruang mesin muncul asap hitam sehingga enam anak buah kapal (ABK) yang berada di ruangan tersebut terjebak kobaran api. Akibat musibah tersebut, seorang ABK meninggal dunia yakni Mudrik (Masinis I), satu orang kritis karena luka bakar serius hingga 95 persen yakni Marpu (Oiler I). Sedangkan empat orang lainnya hanya menderita luka bakar ringan antara 20-25 persen, masing-masing bernama Mohammad Nawawi (Perwira Listrik), Hendra (Filter/Mekanik Bengkel), Turyaman (Oiler II), dan Danil Sinem (Taruna Prola Mesin). Sebelumnya kapal sempat mengalami sedikit gangguan di bagian mesin saat berangkat dari Surabaya, atau beberapa mil dari pelabuhan Semampir Surabaya. Namun itu masih bisa diatasi oleh kru kapal, dan perjalanan bisa dilanjutkan.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008