Kuala Lumpur (ANTARA News) - Masyarakat Malaysia Ahad telah menciptakan era politik baru dengan memberikan kecemasan kepada pemerintah koalisi Perdana Menteri Abdullah Ahmad Badawi atas masa depan pemerintahannya dan peluang pihak oposisi menjadi pengawas kekuasaan yang sangat bisa dipercaya. Sehubungan dengan itu, dipaparkan komentar-komentar dari jalanan. Kay Tze, 27 tahun, pengelola restoran di Kuala Lumpur mengatakan: "Saya perkirakan sejumlah kursi akan berkurang, tapi hal ini tidak diantisipasi sebelumnya. Saya takut akibat-akibatnya akan berpengaruh terhadap dunia usaha ... Ada banyak ketidakpastian, tapi ada juga banyak harapan." Daniel Sia, 27 tahun, insinyur sipil di Kuala Lumpur berpendapat: "Saya terkejut. Saya rasa Malaysia akan total menjadi negara baru. Saya rasa hal seperti ini bisa muncul kembali." Rozan Rahim, seorang manajer berumur 30 tahun, di Kuala Lumpur mengatakan: "Saya tak berpikir bahwa perdana menteri akan mundur, tidak secepat itu setidaknya. Rakyat belajar dari kesalahan-kesalahan mereka dan menjadi lebih baik." R.V. Samy, 65 tahun, pedagang suratkabar di Kuala Lumpur berpendapat: "Saya sangat senang bahwa (pemimpin partai India) Samy Vellu kalah dalam pemilihan. Dia berbicara membual dan tidak melakukan apapun terhada[ masyarakat India. Masyarakat telah memberikan pelajaran padanya." Siew Meng Mooi, penjaja makanan, di Penang mengatakan: "Saya terkejut bahwa Penang telah jatuh. Saya harapkan oposisi memegang janji mereka untuk menjadikan Penang sebagai tempat yang lebih baik, namun saya juga khawatir mengenai PAS (partai Islam). Saya berharap mereka tidak memberlakukan hukum Islam mereka kepada rakyat." K.K. Lim, seorang pengusaha di Penang mengatakan: "Saya hanya perkirakan oposisi semakin kuat, tidak melakukan pembersihan. Persekutuan oposisi belum teruji. Mungkin pada saat di meja tawar-menawar akan muncul problem. Namun saya rasa, masalah terbesar adalah hubungan-hubungan antara negara bagian dan pemerintah pusat." Mohamad Isa Jaafar, 44 tahun, kontraktor bangunan di Kuala Lumpur mengatakan: "Situasi ini tidak bagus bagi satu pihak di parlemen. Pihak yang berkuasa (koalisi Front Nasional) menjadi terlalu kuat dan arogan." Manjit Kaur, 50 tahun, agen perusahaan real-estat di Kuala Lumpur berpendapat: " kabinet perlu melakukan perombakan, rakyat ingin melihat wajah-wajah baru dan bahwa karena itu mengapa anda menyaksikan banyak menteri kalah. Dengan masuknya oposisi di parlemen menguasai banyak kursi, kami bisa berharap menghasilkan keputusan-keputusan yang lebih baik. Segala sesuatunya akan lebih baik sekarang." Firdaus Abdullah, 25 tahun, guru dari Kuala Lumpur berpendapat: "Telah terjadi pemilihan umum yang jujur. Saya tidak kaget karena pemerintah koalisi Barisan Nasional gagal memecahkan banyak masalah, seperti persoalan harga barang-barang dan bahan bakar, dan juga masalah-masalah yang berdampak bagi masyarakat India." Maisarah Zainal, 26 tahun, guru dari Kuala Lumpur juga mengatakan: "Kami prihatin mengenai moralitas para pemimpin kami. Mereka tak bisa membantu, bahkan (Menteri Kesehatan) Chua Soi Lek terlibat dalam skandal video seks", demikian Reuters.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008