Semarang (ANTARA News) - Tim bulu tangkis putra Indonesia harus mewaspadai kekuatan Malaysia pada turnamen bulu tangkis beregu putra dunia, Piala Thomas yang berlangsung di Jakarta, 11-18 Mei 2008, menyusul hasil kurang menggembirakan yang dicapai Taufik Hidayat dan kawan-kawan pada All England yang sekarang ini sedang berlangsung di Birmingham, Inggris. Pelatih PB Djarum Kudus, Fung Permadi ketika dihubungi dari Semarang, Minggu, mengatakan, selain juara bertahan Cina dan Korea Selatan, tentunya Malaysia juga harus mendapat perhatian tersendiri. "Dari dulu tim bulu tangkis putra Malaysia memang harus diwaspadai karena mereka memiliki pebulu tangkis yang kuat," kata Fung yang menjadi pelatih PB Djarum Kudus sejak bulan Januari 2007. Seperti diketahui, tunggal putra Indonesia, Taufik Hidayat gagal melangkah ke babak semifinal All England karena kalah dari pebulu tangkis Malaysia, Lee Chong Wei dengan stright set, 21-23, 17-21 dalam waktu 39 menit. Kemudian ganda putra pasangan Luluk Hadiyanto/Alven Yulianto juga kalah dari ganda Malaysia, Choong Tan Fook/Lee Wan Wah dengan stright set, 15-21, 15-21 pada babak perempatfinal, sedangkan Sony Dwi Kuncoro kalah pada babak perempatfinal setelah kalah dari tunggal Cina, Chen Jin dengan strigh set, 14-21 dan 12-21. Sementara itu ganda putra juara dunia, Markis Kido/Hendra Setiawan justru tersingkir pada babak pertama setelah ditumbangkan ganda Jepang, Keita Masuda/Tadashi Ohtsuka dengan stright set, 21-19 dan 21-9. Saat ditanya pebulu tangkis tersebut yang nantinya akan memperkuat timThomas Indonesia, Fung Permadi yang pernah bermain untuk Taiwan sebelum menjadi pelatih PB Djarum Kudus, mengatakan, justru dengan kegagalan di All England ini bisa menjadi bahan untuk evaluasi sebelum mereka terjun pada Piala Thomas mendatang. "Saya kira kalah-menang dalam suatu pertandingan adalah hal yang biasa, apalagi mereka masih menyisakan satu turnamen Swiss Open dan Kejuaraan Asia sebelum turun pada Piala Thomas mendatang. Kita masih memiliki waktu untuk melakukan evaluasi terhadap penampilan mereka," katanya menegaskan. Ia menambahkan, untuk turnamen perorangan memang berbeda dengan beregu. Meskipun Taufik Hidayat dan kawan-kawan gagal di All England, pada saat Piala Thomas mendatang Indonesia harus bisa menang dari Malaysia (apabila bertemu). "Kita harus bisa mengambil nilai dari dua tunggal (bisa Taufik, Sony, maupun Simon Santoso), dan satu ganda," katanya. Saat menyinggung peluang tim putri Indonesia pada Piala Uber yang juga berlangsung di Jakarta dalam waktu yang bersamaan, dia mengatakan, dengan materi pemain yang ada sekarang ini, berat bagi Maria Kristin dan kawan-kawan untuk menembus benteng kekuatan Cina. "Saya kira tim putri bisa masuk babak semifinal saja sudah merupakan prestasi yang bagus. Selain Cina, kita masih memperhitungkan kekuatan Korea Selatan, Denmark, dan lain sebagainya," katanya. (*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008